Karena seperti yang sudah kita tahu, meski tubuhnya terbelenggu Kartini tetap menjalin hubungan persahabatan yang baik dengan para perempuan di Belanda.
Kartini dikenal sebagai sosok perempuan Indonesia yang memiliki pemikiran maju oleh sejumlah wanita Belanda.
Meski terhalang pernikahan, perjuangan Kartini tak berhenti di situ saja.
Ia menuangkan pemikirannya melalui sejumlah tulisan yang dimuat dalam majalah perempuan di Belanda, De Hollandsche Lelie.
Korespondensi yang dikirim Kartini kepada teman-temannya di Eropa juga dibukukan oleh Jacques Henrij Abendanon yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama dan Kerajaan Hindia Belanda.
Buku berjudul Door Duisternis tot Licht atau Dari Kegelapan Menuju Cahaya ini diterbitkan pada tahun 1922 dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran oleh Balai Pustaka.
Sampai saat ini, Kartini masih menjadi inspirasi bagi para perempuan di Indonesia dan mungkin di seluruh dunia.
Kartini di mata dunia
Sosok kartini sebagai pejuang kesetaraan gender sebelum kemerdekaan telah memberikan inspirasi untuk semua orang.
Termasuk bagi sejumlah perempuan Australia yang tertarik dengan kebudayaan Indonesia.
Seperti yang dilansir Grid.ID dari laman Radio Australia terbitan 22 April 2015, kehadiran sosok Kartini telah menginspirasi seorang wanita Australia bernama Charlotte Corybyn.
Source | : | kompas,radioaustralia.net.au |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |