Find Us On Social Media :

Mengenal Beranekaragam Jenis Jamur di Lokasi Budidaya Jamur di Yogyakarta

By Rissa Indrasty, Sabtu, 1 Desember 2018 | 13:18 WIB

Jejamur, budidaya jamur yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta.

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Jejamuran merupakan restoran yang menyajikan makanan dengan bahan dasar jamur.

Berlokasi di Jl. Pendowoharjo Niron RT 01 RW 20, Sleman, Yogyakarta, buka dari pukul 9.00 WIB hingga pukul 21.10 WIB.

Di samping itu, ternyata restoran ini membudidayakan dan mengolah sendiri jamur yang akan dijadikan bahan makanan restoran.

Lokasi budidaya jamur tersebut tak jauh dari restoran jejamuran.

Baca Juga : Ijab Kabul Salah Dua Kali hingga Ditertawakan, Ge Pamungkas: Ini Bukan Gimmick!

Tim Grid.ID mengikuti program #Jalan2Jenius dan berkesempatan mengunjungi tempat budidaya jamur tersebut.

Saat sampai di lokasi, setiap orang diberikan masker penutup mulut dan hidung.

Hal tersebut lantaran bau yang menguap dari jamur memang sangat menyengat.

Budidaya jamur ini sudah berdiri sejak tahun 90-an dan seiring berjalannya waktu, varian jamur yang dibudidaya semakin banyak.

"Rumah makan di sini produksi, jejamuran Ratidjo, 1977 dan kalau dulu hanya koleksi satu jamur, dulu jamur merang, sekarang 31 strain jamur dan baru ada yang diuji coba juga dan diolah di jejamuran," ungkap Ahmad Arif Nugroho saat ditemui Grid.ID di kawasan Sleman, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Bahkan tempat budidaya jamur kni memiloki beberapa jenis jamur tiram.

"Rumah tumbuh jamur, disini mempunyai beberapa koleksi, mulai jamur tiram, biasanya berwarna putih tapi disini ada 6 jenis," ungkap Ahmad Arif Nugroho.

Baca Juga : Gelar Konser 30 Tahun Bertajuk Karunia Semesta, Kla Project Akan Bawakan 30 Judul Lagu

Bahkan, ada beberapa jenis jamur yang asing bentuk dan warnanya.

Beberapa jamur ada yang berwarna biru, merah hingga warna pink.

Cara membudidayakan jamur ditempat tersebur adalah di dalam sebuah ruangan yang diatur dengan suhu tertentu.

"Konsep dasar menanam jamur, di musim hujan karena bukan dari indonesia kami menggunakan teknologi pertanian, membuat rumah jamur seperti habitat aslinya 18 derajat suhunya,"

"Menggunakan AC dan sprayer agar tetap lembab," ungkap Ahmad Arif Nugroho.

Baca Juga : Berperan Karakter Rusuh di Film DreadOut, Ciccio Manassero Sebut Sangat Bertolak Belakang dengan Kehidupan Nyata

Jamur adalah tanaman yang tak memiliki klorofil, sehingga tak membutuhkan matahari untuk berfotosintesis.

Oleh karena itu, amur tidak bisa memproduksi makanannya sendiri seperti tumbuhan lainnya yanh memiliki zat hijau daun (klorofil).

Sehingga makanan untuk jamur yang dibudidayakan harus disiapkan.

"Makanan jamur itu bakteri, yang harus dibuat bakteri untuk makanan jamur, biasanya dengan cara pengomposan jerami, kami keringkan lalu kami busukkan selama 10 hari, 2 hari sekali dibaki pembusukan itu membuat bakteri untuk makanan jamur,"

"Harus disiapkan, kalau di luar di batang kayu mati, di pojok rumah lembab tumbuh jamur. Kalau nanem jamur sama kaya nanem tumbuhan lain, kalau bibit taruh di tanah dia tumbuh," ungkap Ahmad Arif Nugroho.

Ditempat budidaya jamur ini, juga menjadi lokasi diolahnya bibit-bibit jamur.

Baca Juga : Siap-siap, Si Doel The Movie 2 Akan Diproduksi dalam Waktu Dekat!

 

Terdapat para pekerja yang tengah sibuk membungkus bibit-bibit jamur dalam satu ikat plastik yang berisi tanah dan bibit jamur.

Setiap pengunjung yang datang, biasanya akan diberikan masing-masing oleh-oleh bibit jamur untuj dirawat.

(*)