Find Us On Social Media :

6 Fakta Terkait Kabar 31 Pekerja BUMN Dibunuh Secara Sadis oleh Kelompok Pemberontak di Papua, Saat Ini Masih Ada yang Disandera!

By Hastin Munawaroh, Selasa, 4 Desember 2018 | 15:03 WIB

Ilustrasi TNI di Papua

4. Bukan Lagi Kelompok Kriminal, Pelaku Pembunuhan Disebut Sebagai Kelompok Pemberontak

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu menyebut, pelaku pembunuhan sejumlah pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga merupakan kelompok pemberontak atau separatis.

Baca Juga : Tak Gentar, Menteri PUPR: Pembangunan di Papua Tetap Jalan Demi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

"Mereka itu bukan kelompok kriminal, tapi pemberontak. Kenapa saya bilang pemberontak? Ya kan mau memisahkan diri, (memisahkan) Papua dari Indonesia. Itu kan memberontak, bukan kriminal lagi," ujar Ryamizard seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (4/12/2018).

Menurut Ryamizard, pihak TNI harus turun tangan dalam menangani persoalan kelompok bersenjata di Papua.

"Kalau memberontak bukan kriminal lagi, penanganannya harus TNI. Kalau kriminal iya polisi," tuturnya.

5. Masih Ada Penyanderaan

Dilansir dari GridHot.ID, seorang sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya membenarkan peristiwa pembunuhan terhadap 31 pekerja itu.

Baca Juga : Diduga Ketahuan Ambil Foto Upacara Kelompok Pemberontak, 31 Pekerja Jembatan di Papua Dibunuh dengan Sadis

"Iya bisa saya konfirmasi itu benar ada pembunuhan dan sekarang masih ada penyanderaan," ujarnya seperti dilansir dari GridHot.ID pada Selasa (4/12/2018).

Ketika dikonfirmasi siapa yang menjadi sandera kelompok pemberontak tersebut, ia mengatakan para pekerja pendatang.

Sementara terkait jumlah sandera, sumber mengatakan menyebut ada sekitar 10 orang yang menjadi sandera.

Baca Juga : EKSKLUSIF: Tak Cuma Bunuh 31 Pekerja BUMN PT Istaka Karya, Kelompok Pemberontak Papua Juga Sandera Sejumlah Orang

6. Pihak Kepolisian Berkoordinasi dengan TNI untuk Mengevakuasi Korban

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, saat ini personil gabungan TNI/Polri telah diterjunkan untuk mengecek informasi tersebut.

Polisi siap melakukan evakuasi terhadap para korban dan menangkap pelakunya.

(*)