Find Us On Social Media :

45 Kantong Jenazah Korban Gempa dan Tsunami Aceh Tahun 2004 Lalu Tak Sengaja Ditemukan, 4 di Antaranya Berhasil Teridentifikasi

By Nurul Nareswari, Kamis, 20 Desember 2018 | 16:00 WIB

Penemuan 45 kantong jenazah korban Gempa dan Tsunami Aceh yang terjadi tahun 2004.

Sri Yunida SH (perempuan) tinggal di Sei Karang menjadi jenazah lain yang berhasil diidentifikasi berdasarkan SIM.

Kemudian ada nama Lalu Faizal Reza (laki-laki) yang beralamat di Idi, Aceh Timur serta Burharuddin (laki-laki) beralamat di Lambada Lhok, Kecamatan Baitusalam.

Kronologi Kejadian

Ditemukannya kuburan massal dan 45 kantong jenazah bermula saat pekerja proyek perumahan di Kajhu Aceh sedang menggali tanah untuk saluran septic tank.

Baca Juga : Ramalan Mbah Mijan Soal Masa Depan Karir Hilda Vitria: Maaf, Hilda Nggak Akan Jadi Artis!

Baca Juga : Gaya Fashion Hijab Zaskia Sungkar vs Shireen Sungkar dengan Rok Motif Kotak-kotak Kembar

Saat menggali, para pekerja tersebut justru menemukan tumpukan kantong plastik hitam.

Setelah diperiksa lebih lanjut, kantong tersebut rupanya berisikan tulang belulang manusia, bahkan ada pakaian yang masih tersisa.

Dilansir dari Tribun Jateng, Ketua Pemuda Gampong Kajhu, Samuel beserta para pekerja kembali melakukan pengerukan pada Rabu pagi.

Dengan kedalaman kurang dari satu meter, mereka menemukan banyak kantong berisikan tulang belulang jasad manusia yang diyakini sebagai korban bencana gempa dan tsunami yang terjadi tahun 2004 lalu.

“Kami menduga lokasi tempat dibangunnya perumahan bersubsidi ini sebelumnya bisa jadi kuburan massal, namun tidak pernah diketahui oleh warga sekitar, karena memang tidak ada tanda apa pun, selain lahan kosong yang bersemak, dan kemudian dijadikan lokasi pembangunan rumah bersubsidi,” ujar Samuel.

Baca Juga : Yakin Angel Lelga Berzina, Pihak Vicky Prasetyo Kecewa Jika Penyidikan Dihentikan

Perangkat desa memutuskan untuk menguburkan kembali semua jenazah di tanah perkuburan gampong setempat.

“Namun sebelumnya kami akan memeriksa kembali kondisi jenazah-jenazah ini, jika ada tanda pengenal yang kami temukan akan kami umumkan, dan jika ada keluarga bisa mengambil jenazah untuk dimakamkan sendiri, atau merelakannya untuk dimakamkan di pemakaman gampong,” kata Isam, Kepala Dusun Lamseunong.

(*)