Find Us On Social Media :

4 Aktivis Ini Tewas Mengenaskan di Tengah Perjuangannya, Kisahnya Masih Jadi Misteri Sampai Kini

By Okki Margaretha, Senin, 1 Mei 2017 | 19:45 WIB

Empat aktivis ini meninggal dunia dengan mengenaskan di tengah perjuangannya. (atas ki-ka) Fuad Muhammad Syafruddin dan Jopi Peranginangin. (bawah ki-ka) Marsinah dan Munir.

Munir (38)

Pada tahun 2004 pembunuhan aktivis kembali terjadi.

Tokoh pejuang HAM dan Direktur Eksekutif Imparsial, Munir, meninggal pada tanggal 7 September 2004 .

Ia meninggal di kabin pesawat Garuda Indonesia, saat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda.

(BACA JUGA Buruh Pasang Sekrup di Pabrik iPhone Gajinya Hampir Rp 6 Juta, Masih Ada Lainnya Loh )

Munir sengaja dibunuh dengan zat beracun jenis arsenik.

Sesuai visum et repertum yang dilakukan oleh Nederlands Forensisch Instituut, dalam tubuh Munir ditemukan zat beracun yang mematikan itu.

Diduga pembunuhan terhadap Munir ini terkait dengan  kasus pelanggaran HAM di Aceh, Papua, Timor Timur, dan kasus orang hilang yang sedang diperjuangkannya.

(BACA JUGA Sangat Mengerikan, Tak Kuat Menahan Nafsu Gara-gara Rajin Nonton Film Porno, Buruh Pabrik Renggut Kesucian Siswi SMA)

 Opini masyarakat pun digiring ke Pollycarpus Budhihari Priyanto, pilot Garuda Indonesia yang menerbangkan pesawat yang ditumpangi Munir.

Pollycarpus dituduh sebagai dalang pembunuhan Munir, dan ia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara.

Jopi Peranginangin

Sebagai aktivis lingkungan hidup dari Sawit Watch, Jopi dikenal sangat vokal, bicaranya kritis.

Aktivis yang tergabung di lembaga Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ini aktif menyuarakan hak-hak petani .

Pada bulan Mei 2015, Jopi ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan dengan luka tusuk.

(BACA JUGA Demi Peningkatan Taraf Hidup Layak, Ini 3 Tuntutan Buruh, Nomor 3 Masih Alot)

Terdapat bekas luka akibat pukulan bayonet pada punggungnya.

Sampai kini kasusnya belum jelas penyelesaiannya.

Selain beberapa aktivis yang meninggal di tengah berjuang memperjuangkan kebenaran, ada juga aktivis korban penculikan yang hingga kini masih belum ditemukan keberadaannya.

Mereka hilang sejak tahun 1998 silam. (*)