Find Us On Social Media :

Doyan Makan dan Penganut ‘Lazy Lifestyle’? Hati-hati, Kematian Mendadak Bisa Mengancam

By Indra, Selasa, 9 Mei 2017 | 16:21 WIB

Doyan makan dan jarang olah raga menjadi pemicu lemak dalam darah.

Laporan wartawan Grid.ID, Ries Mariana

Grid.ID - Kasus meninggal secara mendadak seperti yang dialami calon pengantin wanita di Palembang yang meninggal dua jam sebelum akad nikah, sering terjadi.

Menurut dr Joko Maryono, Sp PD, Sp JP, FIHA, FACC kepada Grid.ID, Selasa (9/5/2017), sangat dimungkinkan wanita itu mendapat serangan jantung koroner.

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyumbatan plak di pembuluh darah yang menuju jantung.

“Fatal heart attack (serangan jantung yang fatal) ini bisa menyebabkan sudden death (kematian mendadak).

Selama ini diketahui, sekitar 30 persen pasien tidak menunjukkan tanda-tanda adanya kelainan jantung sebelumnya, begitu datang dengan serangan jantung,” jelasnya.

“Sisanya, 70 persennya, kata Joko lebih lanjut, terdeteksi karena hasil medical check up,” tambah dokter yang penah menjadi tim dokter kepresidenan semasa Presiden Soeharto ini.

Joko menyebutkan, yang 30 persen bisa terjadi karena beberapa faktor, dan faktor gaya hidup adalah utamanya.

(BACA JUGA Memilukan, 2 Jam Sebelum Akad Nikah, Ajal Menjemput Calon Pengantin Wanita)

 Tiga gaya hidup yang tidak sehat, tambah Joko, terutama ini terjadi pada sebagian besar orang Indonesia, yaitu :

1. Doyan makan, “Orang Indonesia doyan makan yang enak-enak. Kuliner banyak, apa saja dimakan,” katanya.

2. Orang Indonesia kebanyakan penganut ‘lazy lifestyle’, dari pagi sampai malam, kebanyakan duduk saja, mulai dari perjalanan sampai di kantor. 

3. Radikal bebas yang ditimbulkan karena polusi yang tak terkendali, baik dari asap rokok, asap dari kendaraan, dan elektronik, termasuk dari komputer maupun gadget.

Penyakit jantung koroner tak harus berakhir pada kematian, jika saja diketahui sejak dini.

Salah satunya dengan melakukan cek kesehatan menyeluruh secara berkala.

(BACA JUGA Hindari 3 Penyebab ini, yang Membuat Atraksi Seksmu Jadi Tidak Menyenangkan)

Menurut sebuah pencegahan jangka panjang penyakit yang berkaitan dengan penyumbatan arteri  ini sebenarnya bisa dilakukan, sejak usia anak-anak atau remaja.

Yang memprihatinkan, banyak orang-orang muda yang berusia 30-34 sudah diketahui adanya plak atau penebalan lemak pada pembuluh koroner mereka.

Hal itu mengindikasikan bahwa mereka berisiko mendapat serangan jantung dan stroke.

Karena itu Joko mengingatkan, untuk mengubah kebiasaan yang tidak sehat selama ini.

(BACA JUGA Lakukan Puasa Air Selama 10 Hari, Turunkan Berat Badan Sampai 6 kg)

Ini yang  harus kamu lakukan, agar terhindar dari  penyakit jantung, antara lain:

Hindari rokok (perokok aktif maupun pasif) dan minuman beralkohol.

Kurangi konsumsi garam, kurang dari 1 sendok makan per hari. Ini penting untuk mencegah hipertensi (tekana darah tinggi) dam stroke.

Jalani pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat

Olahraga sedikitnya 30 menit setiap hari, dan lakukan 5 kali seminggu.(*)