Find Us On Social Media :

TERPOPULER: Suara ‘Akulah Tuhan’ Saat Salat Isya Sampai Agama Paling Banyak Dianut Tahun 2100

By Okki Margaretha, Selasa, 30 Mei 2017 | 12:35 WIB

Ilustrasi: umat Islam menjalankan ibadah salat (kiri) dan seorang tentara Amerika Serikat yang sedang berdoa (Kanan).

Grid.ID - Dua berita terpopuler versi Grid.ID datang dari dua negara berbeda.

Pertama dari negeri tetangga, Malaysia, dan satu lagi berasal dari Amerika Serikat.

Namun, justru dua negara itu membahas keunikan yang terjadi seputar agama Islam dan bulan ramadan.

Nah, simak ulasannya di bawah ini ya.

Satu Masjid Gempar, Saat Sujud Salat Isya, Terdengar Suara : Akulah Tuhan, Sembahlah Aku

Ratusan jamaah Masjid Amru Ibni Al'As, Bandar Baru Sentul, Kuala Lumpur, Malaysia, terkejut, saat menunaikan salat Isya, di hari kedua Ramadan, Minggu (28/5/2017).

Di tengah salat berjamaah, tiba-tiba terdengar kalimat: "Akulah Tuhan, sembahlah aku."

Belum hilang rasa kaget, lalu, ketika jamaah ruku dan sujud, tiba-tiba terdengar lagi teriakan : "Ha bagus, sembah lagi!"

(BACA JUGA Bikin haru, Jelang Ramadhan Netizen Kompak Perbaiki Motor Ojek Online yang Rusak)

Teriakan itu terdengar di rakaat ketiga.

Imam kemudian mengeraskan suaranya, dan memutuskan tidak membatalkan salat Isya di masjid tersebut.

Dilansir oleh media Malaysia, Sinar Harian, ternyata suara itu diteriakkan seseorang yang mengidap gangguan jiwa.

(BACA JUGA Sambut Ramadan, Twitter Kasih Emoji Baru, Cobain Deh)

Pria yang meneriakkan kalimat itu kemudian dibawa keluar oleh para takmir masjid.

"Saya dengar keributan itu, lalu ada pihak yang membawa lelaki itu keluar dari dalam ruang salat," kata Mohd Syabandi Saarani, 40, yang saat kejadian sedang mengambil wudu.

Salah seorang jemaah, Mohd Ali Oshman (52), yang berada di saf ketiga ketika kejadian mengaku terkejut dan terganggu dengan insiden itu.

(BACA JUGA Gara-Gara Bercadar Job Umi Pipik Pas Ramadhan yang Full Book Semua dibatalkan, Ini yang dibilang)

Dia mengatakan, pria itu dia sebut tidak bersama dalam saf salat, namun tiba-tiba masuk ke ruang salat utama menghadap jemaah, sambil meneriakkan kata-kata itu.

Sementara, muazin masjid, Reza Iskandar, memberi keterangan yang mengejutkan.

Dia mengatakan, insiden itu bukan pertama kali terjadi di sana.

(BACA JUGA Tak Berpuasa, Ini yang Akan Dilakukan Jessica Iskandar dan Geng Sosialitanya di Bulan Ramadhan)

Orang yang meneriakkan kalimat itu diduga mengidap kelainan jiwa.

Tahun ini, di masjid itu, sudah terjadi 3 kali insiden yang sama.

Pria itu, kata Reza, selalu datang mengaku sebagai dajjal.

(BACA JUGA Rizky Febian, Mencari Berkah Ramadhan Sambil Bekerja)

"Lelaki berusia 30-an itu biasa mengaji di masjid, tapi mempunyai masalah kesehatan mental dan bergantung pada obat.”

“Dia dalam keadaan berhalusinasi dan tidak sadar apa yang dia buat," ujar Reza.

Yang mengejutkan, pria itu bila tidak sedang 'kambuh', ternyata dikenal sebagai pria yang berperilaku baik.

(BACA JUGA Bulan Ramadhan Sebentar Lagi Tiba, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bakal Punya Suatu Yang Spesial... Apa Ya?)

Dia bahkan selalu ikut salat fardu berjamaah di masjid.

Sebelumnya, ada yang melaporkan hal ini ke kepolisian.

Tapi pihak masjid meluruskan perkara, dan menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan. (Aji Bramastra/Grid.ID)

Hasil Penelitian di Amerika: Tahun 2100, Inilah Agama yang Paling Banyak Dipeluk di Bumi

Lembaga penelitian independen asal Washington, Amerika Serikat, Pew Research Center, merilis penelitian yang memprediksi populasi umat beragama pada masa depan.

Dalam penelitian yang dirilis tahun 2015 tersebut, umat Islam, atau muslim,merupakan umat dengan jumlah pertumbuhan terbesar saat ini.

Sebagaimana dirilis media Inggris, Metro, penelitian ini menyebut, pemeluk agama Islam bakal menyamai jumlah pemeluk agama Kristen di seluruh dunia pada 2070, yakni sama-sama sebesar 32 persen.

(BACA JUGA Inilah Aboge yang Membuat Islam Kejawen Mengawali Ramadan pada Hari Minggu)

Dengan perhitungan yang sama, penelitian ini menyebut, pada tahun 2100, lebih dari setengah penduduk dunia, menganut agama Islam.

Artinya, pada tahun tersebut, Islam akan jadi agama dengan jumlah umat terbanyak.

Pertambahan umat muslim baru di dunia, diperkirakan bertambah dua kali lipat lebih banyak dari pertambahan jumlah penduduk, atau diestimasikan punya angka pertumbuhan 35 persen, pada 40 tahun ke depan.

(BACA JUGA Dari Australia Datang ke Indonesia, Pemeluk Kristen ini Mengambil Gelar Magister Agama Islam)

Pew Research Center menyebut, "Agama dengan banyak penganut di negara-negara berkembang, dimana angka kelahiran tinggi dan kematian rendah, akan lebih cepat bertambah umatnya."

Pertumbuhan terbesar dari agama Islam dan Kristen, misalnya, diperkirakan ada di kawasan Sub Sahara Afrika (selatan Gurun Sahara).

Pada 2050, diperkirakan populasi umat Kristen di negara-negara besar Eropa, seperti Inggris, Prancis, maupun Belanda, akan kurang dari 50 persen.

(BACA JUGA Ternyata Ada 4 Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan Wanita Menurut Islam, Ini Dia!)

Yang mengejutkan, jumlah orang atheis atau tak beragama di dunia, justru diyakini akan semakin berkurang pada empat dekade ke depan, yakni sebesar13 persen, dari yang awalnya 16 persen.

Tak kalah mengejutkan, Pew Research Center meyakini, pada 2050, India akan menjadi negara dengan jumlah umat Islam terbanyak di dunia, mengalahkan Indonesia.

Studi lembaga ini menyatakan, hampir 46 juta Muslim berada di benua Amerika.

(BACA JUGA Jelang Puasa, Hape Ini Bikin Aplikasi Islami Agar Lebih Fokus Ibadah)

Di Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang.

Sementara itu, di Kanada jumlah pemeluk Islam diperkirakan 700 ribu orang.

Tak jauh berbeda dengan Argentina.

(BACA JUGA Raja Salman Bertemu 36 Tokoh Islam di istana Negara, Habib Muhammad Rizieq Shihab Ada Enggak Ya?)

Umat Islam di negara Tango itu diprediksi mencapai 800 ribu orang, sekaligus menjadi negara dengan pemeluk Islam terbesar di Amerika Selatan.

Yang menarik, perkembangan Islam dinilai pesat justru setelah terjadinya tragedi serangan World Trade Center di New York, 9 November 2001.

Adanya reaksi menentang muslim di sejumlah negara barat, disebut-sebut justru membuat banyak orang penasaran dengan Islam. (Aji Bramastra/Grid.ID)