Find Us On Social Media :

Inilah 2 Tradisi Idul Fitri yang Hanya ada di Pulau Bali, Ah..Damainya Tinggal di Pulau Dewata

By Alfa Pratama, Kamis, 22 Juni 2017 | 02:57 WIB

Seorang nenek di Desa Pegayaman sedang memasak jaje uli, persiapan jelang Lebaran, Kamis (16/7/2015).

Grid.ID - Merayakan Lebaran sudah menjadi sebuah perayaan nasional di Indonesia. 

Setiap daerah pun punya tradisi lebaran yang berbeda-beda.

Masyarakat muslim di Bali contohnya yang memilki 4 tradisi lebaran yang mencerminkan akulturasi dan sikap toleransi umat beragama di pulau Bali.

Umat muslim di Bali memiliki sebutan Nyama Selam yang artinya saudara dari kalangan Muslim kepada kerabat sekampung yang beragama Islam

(BACA Inilah 6 Selebriti Rayakan Lebaran 2017 Tanpa Pasangan, Penyebabnya Tak Hanya Bercerai)

Tradisi dan budaya itu hingga sekarang masih tetap lestari, baik di desa maupun perkotaan di Pulau Bali.

Umat Islam di pulau Bali menyebar di antaranya di Desa Pegayaman Kabupaten Buleleng, Budakeling, Kabupaten Karangasem, Petang, Kabupaten Badung, Kepaon, Serangan, Kota Denpasar dan Desa Loloan di Kabupaten Jembrana.

Inilah 2 tradisi daerah yang dilkukan pada saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.

(BACA Menikah di Usia Senja, Pasangan Ini Menikah Dengan Tubuh Telanjang, Ini Alasannya)

1. Tradisi Ngejot

Salah satu tradisi yang kental dilakukan nyama Selam adalah "ngejot" yang sudah berlangsung secara turun temurun.

Ngejot berarti ngejot artinya memberikan sesuatu (umumnya makanan) kepada orang lain.