Find Us On Social Media :

Wapres Jusuf Kalla Bilang ‘Bagus’ untuk Film BANDA The Dark Forgotten Trail, Ini Alasannya!

By Al Sobry, Minggu, 13 Agustus 2017 | 15:02 WIB

Wapres Jusuf Kalla Bilang ‘Bagus’ untuk Film BANDA The Dark Forgotten Trail, Ini Alasannya!

Grid.ID – Belum lama ditayangkan di bioskop Tanah Air, film dokumenter Indonesia berjudul Banda The Dark Forgotten Trail sudah menarik banyak pihak.

Bukan karena film Banda menyajikan gambar pemandangan indah di wilayah Maluku atau lantaran suara Reza Rahadian yang mengantarkan ceritanya, melainkan juga karena isinya yang menggugah kebangsaan Indonesia.

Tak heran Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, M. Jusuf Kalla yang katanya jarang menonton film itu akhirnya ikut menyaksikan dan mengomentari dilm berdurasi 1,5 jam tersebut.

Sekilas Pak Kalla menyatakan bagus, namun ia juga punya beberapa alasan mengapa film garapan suradara Jay Subiakto ini layak ditonton banyak orang.

"Menurut saya, ini adalah film yang bagus, digarap dengan baik. Film ini bercerita tentang bagian sejarah yang menarik dan penting untuk bisa diketahui lebih banyak oleh masyarakat Indonesia.

“Sejarah menjadi pintu masuk untuk bisa menjadi bahan diskusi lebih lanjut mengenai berbagai hal lainnya," ujar Bapak Jusuf Kalla seusai menonton filmnya bersama Menteri Riset dan Dikti, Menteri Pertanian, Menteri Komunikasi dan Informatika dan keluarga pada Sabtu (12/8/2017) malam.

" >

(Baca: Samuel Zylgwyn Rasakan Beban Berperan di Drama Kolosal, Begini Ekspektasinya!)

Film tersebut menarik perhatiannya sampai-sampai, ia pun menyempatkan diri untuk berbincang-bincang sejenak dengan para kru di balik layar.

Ia meminta waktu mengobrol sebentar dengan sutradara, produser, dan penulis skenario filmnya.

Meski hanya untuk memberi selamat atas hasil karya yang baik dan penting ini, Bapak Jusuf Kalla mengakui kebanggaannya.

Film ini disutradarai oleh Jay Subyakto dan diproduksi oleh Sheila Timothy (Lifelike Pictures), naskahnya disusun oleh Irfan Ramly. Sementara aktor Reza Rahadian menjadi narator dalam filmnya.

Film berdurasi sekitar 1,5 jam ini adalah sebuah dokumenter yang bercerita tentang fragmen penting dalam sejarah bangsa Indonesia dimana pada masa lalu, jalur rempah menjadi denyut ekonomi dunia yang menggerakkan perubahan peradaban.