Namun sekaligus kekayaan rempah itu menorehkan kekelaman tentang dimulainya kolonisasi demi monopoli perdangangan pala oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Fragment kebangsaan juga diceritakan ketika 4 founding fathers Indonesia dibuang ke Banda dan di sanalah ide-ide kebangsaan lahir. Hatta, Sjahrir, Iwa Kesuma dan Cipto Mangunkusumo melihat Banda sebagai miniatur Indonesia dengan keberagaman etnis dan suku serta budayanya.
Banda the Dark Forgotten Trail mengajak penonton Indonesia untuk kembali menengok kepada sejarah bangsa ini, bahwa Indonesia adalah bangsa besar. Di mana dibalik ironi dan kepedihan dalam cerita sejarah Indonesia selalu ada kebangkitan, semangat dan harapan dari bangsa ini.
Banda The Dark Forgotten Trail mengajak penonton Indonesia untuk bersama-sama belajar dari sejarah untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
(*)