Find Us On Social Media :

Timbulkan Ancaman Kolosal, Vladimir Putin Peringatkan Perkembangan Artificial Intelligence, Penggagas Peradaban di Mars Ejek Pendiri Facebook Karena Tak Paham Persoalan

By Ahmad Rifai, Kamis, 19 Oktober 2017 | 23:48 WIB

Ilustrasi | Montase dari President of Russia & Flickr

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - Presiden Russia, Vladimir Putin, mengatakan siapapun yang mencapai terobosan dalam mengembangkan Artificial Intelligence (AI) akan mendominasi dunia.

Dia mengungkapkan hal ini pada hari jumat malam dalam sebuah pertemuan dengan para siswa.

Dirinya menganggap pengembangan AI akan menimbulkan, "peluang dan ancaman kolosal yang sulit diprediksi pada saat ini."

Dia memperingatkan, "Pihak yang menjadi pemimpin di bidang ini akan jadi penguasa dunia."

(Baca juga: Gadis Ini Terlahir Tanpa Wajah, Dokter Menolak Memberi Perawatan, Menyuruh Keluarga Segera Mengurus Pemakaman, Simak Fotonya yang Malang)

Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari RT, Putin berkata, "AI adalah masa depan."

"Tak hanya untuk Russia, tapi untuk seluruh umat manusia."

Namun dirinya menegaskan bahwa semuanya akan jadi hal yang tak diinginkan apabila ini dimonopoli oleh pihak tertentu.

Dirinya bersumpah bahwa Russia akan bersiap untuk membagi kemajuannya dalam AI dengan negara lain.

(Baca juga: Rina Nose Punya Kembaran? Ini Dia 5 Pasang Seleb Indonesia yang Punya Kembaran, Nomor 2 Bikin Salah Fokus!)

"Jika kita menjadi pemimpin di bidang ini, kita akan berbagi pengetahuan dengan seluruh dunia."

"Ini serupa saat kita berbagi teknologi nuklir pada hari ini."

Bagi Putin, perang di masa depan akan dilakukan oleh pesawat tak berawak.

Saat itu tiba, "Ketika satu pesawat tak berawak dihancurkan oleh pesawat tak berawak lainnya, tak ada pilihan lain selain menyerah!"

(Baca juga: Dapat Yang Lebih Muda, Cantik Dan Kaya, Istri yang Sedang Hamil Akhirnya Dibuang!)

Seiring perkembangan AI melaju pesat, para pemimpin dunia semakin merasakan tekanan.

Di awal musim panas ini, Amerika Serikat (AS) sepertinya mulai meningkatkan pengawasan terhadap investasi Tiongkok di Silicon Valley.

Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Reuters, sejumlah pejabat dan mantan pejabat AS mengatakan ini dimaksudkan untuk lebih melindungi teknologi sensitif yang dipandang penting bagi keamanan nasional AS.

Ini jadi perhatian khusus, karena Tiongkok punya ketertarikan dalam bidang-bidang AI pada beberapa tahun terakhir.

(Baca juga: Wah...Ternyata Seperti Ini Kehidupan Mafia Jepang Yakuza! Nomor 7 Nggak Terduga Banget!)

Kekhawatirannya intinya adalah, teknologi mutakhir yang dikembangkan di AS dapat digunakan oleh tiongkok guna meningkatkan kemampuan militer.

Mimpi yang sedikit lebih buruk, Tiongkok dapat mendorongnya ke dalam bagian industri strategis.

Elon Musk mengejek argumen pendiri Facebook yang sebelumnya mengatakan bahwa ada orang-orang yang berniat menghidupkan skenario kiamat.

Dia mengatakan, "Saya telah berbicara dengan Mark Zuckerberg mengenai hal ini."

(Baca juga: Sistem Pada Otak Robot Makin Otonom, Benarkah Manusia Akan Jadi Rongsokan di Masa Depan?)

"Pemahamannya tentang subyek tesebut terbatas."

Pada sesi tanya-jawab dalam sebuah konfrensi musim panas National Governors association in Rhode Island, Elon Musk memperingatkan bahwa peraturan tentang AI sangat penting.

Sebab, "Ini adalah hal esensial bagi keberadaan peradaban manusia."

Pemerintah harus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang evolusi cepat teknologi AI sepenuhnya guna paham resikonya yang dahsyat.(*)