Find Us On Social Media :

Kepala Bayi Terputus Saat Jalani Persalinan Forsep, Siapa yang Harus Disalahkan?

By None, Minggu, 10 Februari 2019 | 17:11 WIB

Kepala Bayi Terputus Saat Jalani Persalinan Forsep, Siapa yang Salah?

Matthew Jacob sempat menunggu di bayi selama 7 hari dengan bantuan alat medis agar organ tubuhnya masih bisa berfungsi untuk didonorkan.

Meski kenyataan pahit yang harus mereka terima, Megan masih bersyukur bayinya masih bisa berarti untuk orang lain yang membutuhkan donor paru-paru.

Melansir dari abclawcenter.com, persalinan metode forsep ini seharusnya dilakukan oleh dokter yang sudah terampil dalam metode ini.

Jika persalinan forsep gagal, seharusnya dokter segera beralih menggunakan C-section.

Baca Juga : 40 Mumi Kuno Berusia Lebih dari 2000 Tahun Ditemukan di Mesir, Begini Penampakannya

Dalam kasus persalinan forsep yang gagal, biasanya dokter memutar bayi dengan tang tidak berhasil lalu berhenti sejenak.

Alih-alih segera bergerak cepat melakukan C-section, dokter justru mencoba metode forsep lainnya.

Akibatnya, bayi mengalami patah tulang tengkorak yang menunjukkan persalinan forsep dilakukan berlebihan dan sangat kuat.

Selain patah tulang tengkorak, bayi bisa juga mengalami penumpukan cairan (edema) dan kematian jaringan otak (nekrois).

Apabila bayi kejang itu merupakan tanda-tanda adanya kerusakan otak yang bisa menyebabkan cacat intelektual dan perkembangan. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Kepala Bayi Ini Terputus Karena Persalinan Forsep, Siapa yang Salah Dalam Kasus Ini?”