Find Us On Social Media :

Calon Ibu Wajib Tahu, ini 6 Perubahan yang akan Terjadi pada Miss V Setelah Melahirkan

By None, Sabtu, 2 Maret 2019 | 15:07 WIB

Calon Ibu Wajib Tahu, ini 6 Perubahan yang akan Terjadi pada Miss V Setelah Melahirkan

Grid.ID - Menjadi seorang wanita membuat kamu memiliki kesempatan untuk mengemban beban mulia sebagai ibu dan melahirkan anak.

Setelah melahirkan, tentu akan ada perubahan yang kamu rasakan pada tubuhmu, terutama di bagian organ intim.

Selain miss V yang membesar, ternyata kamu akan mengalami sederet perubahan pada organ intim pasca melahirkan.

Baca Juga : 7 Desa Tersembunyi Paling Unik di Dunia, Terletak di Kawah Gunung Merapi hingga Tengah Gurun Pasir!

"Vagina adalah organ tubuh yang sangat tangguh," demikian penuturan Sherry Ross, M.D., seorang pakar kesehatan perempuan dan pengarang buku She-ology: The Definitive Guide to Women's Intimate Health.

Umumnya, vagina membutuhkan 12 minggu hingga satu tahun untuk kembali seperti semula.

Untuk itu, jangan kaget jika Moms akan merasakan perubahan berikut ini setelah proses persalinan.

Baca Juga : Mudah Tersinggung Hingga Gampang Stres, ini 11 Ciri Orang yang Memiliki EQ Lemah, Kamu Termasuk?

1. Meregang dan mengkerut lagi

"Vagina adalah organ yang sangat mudah meregang.

Ia bisa mengembang hingga 10 cm agar bayi bisa keluar kemudian mengkerut lagi," papar Dr Roger Marwood, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists.

Vagina juga dikelilingi otot dasar panggul, yang mana otot ini akan turut terpengaruh selama periode kehamilan dan persalinan.

Baca Juga : Mudah Tersinggung Hingga Gampang Stres, ini 11 Ciri Orang yang Memiliki EQ Lemah, Kamu Termasuk?

Selain itu, terdapat beragam faktor yang memengaruhi kemampuan vagina untuk melakukan peregangan.

Antara lain gen bawaan, ukuran bayi, berapa lama wanita mengejan selama proses melahirkan, dan apakah peregangan dibantu dengan forcep (alat untuk membantu mengeluarkan bayi).

Kendati demikian, ada cara yang bisa dilakukan untuk membuat vagina kembali kencang.

Baca Juga : Tak Kalah Hits dari Nia Ramadhani, Inilah 4 Potret Cantik Menantu Keluarga Bakrie

2. Robekan akan menyatu lagi

Sekitar 50% ibu yang baru pertama kali melahirkan akan membutuhkan jahitan untuk mengatasi perubahan vagina setelah melahirkan.

"Jika Anda belum pernah menjalani epidural, Anda akan diberi suntikan anestesi lokal sementara dokter atau bidan akan menjahit robekan atau guntingan episiotomi (area kulit antara vagina dan anus)," ujar Dr Marwood.

Benang untuk menjahit robekan lama kelamaan akan melunak, dan pada akhirnya akan menyatu dengan kulit.

Karena itu, dokter tidak akan melepas jahitan ketika jaringan di bawah kulit telah menyatu.

Baca Juga : Bentuk Garis Tangan Seseorang yang Diprediksi Punya Banyak Kekayaan di Masa Depan, Kamu Termasuk?

Namun, Moms mungkin tetap bisa merasakan area tersebut terasa empuk, bengkak, atau bahkan memar.

Hal ini juga terjadi meskipun wanita tidak mendapatkan jahitan setelah melahirkan normal.

Dokter biasanya akan memberikan obat pereda sakit setelah persalinan.

Jika wanita merasa sulit buang air kecil karena jahitan tersebut, cobalah untuk menyiramkan air hangat pada kemaluan wanita.

Moms juga bisa buang air kecil sembari mandi, karena hal itu akan mengencerkan kadar asam pada urin.

Baca Juga : Syahrini Resmi Menjadi Istri Reino Barack, Luna Maya Sindir Arti Persahabatan

3. Tidak bisa menahan buang air kecil

Marwood menuturkan, lebih dari 40% perempuan akan mengalami inkontinensia setelah melahirkan anak.

Kondisi tersebut dimana Moms akan sangat sulit menahan buang air kecil.

"Sering kali ada sedikit urin yang keluar, terutama ketika Anda tertawa, batuk, atau bersin.

Namun, kondisi itu bisa menghilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan sehingga Anda tak perlu khawatir," ungkapnya.

Baca Juga : Deretan Mantan Sanjay Dutt, Aktor Bollywood yang Dikenal sebagai Raja Playboy karena Kencani 308 Wanita!

Untuk mencegah hal tersebut, Moms bisa melakukan senam kegel untuk melatih otot dasar panggul.

Caranya dengan menarik dan melepaskan otot vagina, seperti ketika wanita mencoba menahan pipis.

"Jangan lupa, latihan ini harus dilakukan setiap hari seperti ketika Moms mandi.

Anda bisa melakukannya sambil duduk ketika menyusui bahkan saat menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau", tambahnya.

Baca Juga : Tampil Cetar dengan 5 Pilihan Lipstik Creamy Mulai Rp 25 Ribu, Enggak Bikin Bibir Kering!

4. Peranakan turun

Kerap kali, tekanan saat mengejan dalam proses persalinan bisa menyebabkan peranakan turun (prolaps).

Artinya, satu atau lebih dari organ-organ panggul seperti rahim, kantung kemih, atau dubur akan menurun.

Hal ini sebenarnya jarang terjadi, hanya mengenai sekitar 10% perempuan.

"Hal itu bisa terasa berat, Anda bahkan mungkin bisa merasakan dan melihat tonjolan di dalam vagina. Jika prolaps itu menekan kantung kemih, Anda mungkin akan sering ke toilet," ujar Dr Marwood.

Baca Juga : Setahun Jadi Pemakai, Sandy Tumiwa Beli Sabu Setiap 2 Hari Sekali

Namun Moms jangan khawatir, peranakan yang turun bisa pulih seiring berjalannya waktu.

Hal ini tidak membutuhkan perawatan khusus, tergantung pada tingkat keparahannya.

Jika setelah enam minggu melalukan kontrol dan Moms tidak merasa lebih baik, wanita bisa mengunjungi dokter atau berkonsultasi pada ahli fisioterapi panggul.

Baca Juga : Terkesan Disembunyikan, Syahrini dan Reino Barack Habiskan Rp694 Juta untuk Gala Dinner Mewah!

5. Organ intim lebih kering dan libido rendah

Setelah memiliki anak, otomatis waktu tidur ibu akan berkurang drastis.

Kala menyusui, kadar estrogen akan menurun dan akan membuat area intim menjadi cenderung lebih kering.

Semakin lama periode menyusui, kadar estrogen akan semakin menurun disertai libido seorang wanita.

Hal itu memang diperlukan bayi, namun akan memengaruhi kehidupan seks dengan pasangan.

Baca Juga : Bukan Mafia Amerika, ini 5 Daftar Gangster Terbesar dan Paling Ditakuti di Dunia!

Untuk itu, penting bagi Moms memberikan pengertian pada pasangan untuk tidak buru-buru melakukan hubungan seks.

Berikan waktu untuk Moms dan organ intim memulihkan diri pasca persalinan.

6. Periode menstruasi mengalami perubahan

Setelah persalinan, sudah tentu Moms akan mengalami perubahan hormon yang drastis dalam tubuh.

Hal ini akan turut berdampak pada periode menstruasi, yang mana akan lebih berat dibandingkan sebelum hamil.

Baca Juga : Intip Potret Rumah Mewah Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda, Bernuansa Monokrom Dilengapi Rooftop!

Jika kadarnya rendah dibandingkan sebelum kehamilan, maka lapisan rahim akan menipis sehingga periode menstruasi akan terasa ringan.

Namun jika kadar estrogen sedikit lebih tinggi, lapisan rahim dapat menumpuk yang membuat menstruasi terasa lebih berat dari sebelumnya. (*)

Artikel ini pernah tayang di Nakita.ID dengan judul Jangan Kaget Moms, 6 Hal ini Akan Terjadi Pada Organ Intim Setelah Melahirkan