Find Us On Social Media :

125 Orang Meninggal Dunia Usai Konsumsi Teh Kratom yang Dianggap Bisa Turunkan Berat Badan

By None, Senin, 15 April 2019 | 08:29 WIB

125 Orang Meninggal Dunia Usai Konsumsi Teh Kratom yang Dianggap Bisa Turunkan Berat Badan

Grid.ID - Tak banyak yang tahu jika tumbuhan kratom yang banyak tumbuh di Indonesia ternyata mematikan jika dikonsumsi.

Sayangnya, banyak orang tidak mengetahui dampak buruk tumbuhan kratom ini.

Sebuah perusahaan mengklaim tumbuhan kratom ini bisa merilekskan tubuh.

Dan mencegah depresi hingga menurunkan berat badan jika dikonsumsi.

Baca Juga : Dicap Pelit, Seorang Wanita Terpaksa Gugat Cerai Suaminya Saat Bulan Madu

Oleh perusahaan itu, tumbuhan kratom ini dibuat menjadi teh yang dipercaya sebagai suplemen tubuh.

Tapi, teh kratom ini ternyata telah membuat banyak orang meninggal.

Dilansir dari Health.com, sebanyak 91 orang di Amerika Serikat dikabarkan meninggal, karena overdoses teh kratom.

Tak hanya itu, sepanjang 2017-2018 dilaporkan jika 152 orang meninggal, karena tumbuhan ini.

Tahun lalu, FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat mengatakan telah menjangkau beberapa perusahaan yang produksi kratom, memperingati mereka untuk berhenti mengiklankan kekuatan kratom secara salah.

Baca Juga : Jessica Iskandar Sempat Alami Pelecehan Seksual di Pinggir Jalan

FDA mengatakan obat itu telah dikaitkan dengan mengobati depresi, diare, obesitas, diabetes, parasit lambung, tekanan darah tinggi, kecemasan, divertikulitis, penarikan opiat, dan alkoholisme.

"Sains dan bukti penting dalam menunjukkan manfaat medis, terutama ketika suatu produk dipasarkan untuk mengobati penyakit serius seperti gangguan penggunaan opioid," kata FDA dalam sebuah pernyataan tahun lalu.

"Namun, sampai saat ini, belum ada studi ilmiah yang memadai dan terkontrol dengan baik yang melibatkan penggunaan kratom sebagai pengobatan untuk penghentian penggunaan opioid atau penyakit lain pada manusia."

Sementara itu, daftar kemungkinan efek samping kratom panjang.

Baca Juga : Romansa Percintaan yang Diadopsi dari Novel Best-Selling Lewat Film After

Di antara konsekuensi yang berpotensi berbahaya ini adalah muntah, kedinginan, mual, penurunan berat badan, kerusakan hati, mulut kering, dan nyeri otot.

Kratom juga dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih serius seperti halusinasi, kantuk, pusing, depresi, dan kejang, menurut Mayo Clinic.

Tanaman ini banyak tumbuh di Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Papua Nugini.

Baca Juga : Lama Tak Terlihat, Halimah Mantan Istri Bambang Trihatmodjo Tampil Anggun Glamor di Pesta Pernikahan Putra Bungsunya

Dan, belum dilarang secara federal untuk melarang zat itu tumbuh.

Tetapi FDA mengatakan bahwa kratom sebenarnya bisa memicu ketergantungan obat di Amerika Serikat daripada menyelesaikan masalahnya.

"Meskipun penting untuk mengumpulkan lebih banyak bukti, data menunjukkan bahwa zat tertentu dalam kratom memiliki sifat opioid dan bahwa satu atau lebih memiliki potensi untuk disalahgunakan," kata sebuah pernyataan FDA.

Baca Juga : BLACKPINK Berhasil Mengguncang Bangkok Saat Peluncuran Samsung Terbaru

Analisis baru dari CDC menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut tentang kratom.

Karena kita tidak cukup tahu tentang hal itu untuk mengetahui cara menggunakannya dengan aman, mungkin lebih baik untuk menghindari kratom untuk saat ini.

Hanya karena sesuatu legal tidak berarti itu aman.

Baca Juga : Penampilan Mayang Sari VS Halimah Mantan Istri Bambang Trihatmodjo dengan Sanggul Modern, Siapa Lebih Anggun?

(*)

Artikel ini pernah tayang di Nova.id dengan judul Diklaim Sebagai Obat Penenang dan Penurun BB, Tanaman Asal Indonesia Ini Justru Sebabkan 152 Kematian di Amerika Serikat!