"Karena aku anaknya susah bergaul. Kalau aku ketemu orang baru atau lagi dikeramaian tu suka keringetan terus cemas," ujar Radit.
"Kadang aku juga gak tau kalau lagi berhadapan sama orang tu harus kayak gimana," sambungnya.
"Aku gak ngerti cara ngomong sama orang, cara buat orang itu nyaman, ya itulah yang pada akhirnya buat aku jadi susah berkomunikasi secara sosial," lanjutnya.
Baca Juga : Girang Nonton Liverpool Menang Telak dari Barcelona untuk Pertama Kalinya, Ari Lasso: Tak Ada yang Mustahil!
Tidak memiliki banyak teman menjadikan Radit lebih banyak menghabiskan waktu dengan membaca.
"Aku lebih senang di rumah, baca buku, terus dulu senang mainan dinosaurus gitu, belajar tipe-tipe dinosaurus apa aja yang aku suka. Pokoknya aku baca buku banget lah anaknya," pungkasnya.
"Beli ensiklopedia, belajar mitologi Yunani juga dan itu dari SD kelas 3 atau 4 emang udah doyan banget baca," sambungnya.
"Jadi aku kecilnya emang kayak gitu, bener-bener doyan baca, anak rumahan, temen aku sedikit, dan itu berlangsung terus sampai aku SMA," imbuhnya.
Baca Juga : Kisah Yuni, Wanita Driver Taksi Online yang Diminta Antarkan Jenazah di Pagi Buta
Sebelumnya, Radit juga pernah menceritakan pengalamannya menjadi korban bullying di kanal YouTubenya.
Apa yang dialami itu juga menjadi salah satu alasan mengapa Radit tidak memiliki banyak teman saat sekolah.
"Bully paling parah pas SMA sih. Karena di SMA 70 itu senioritasnya kental sekali," ungkapnya.
"Aku sempet disuruh tukeran permen tuh. Jadi semua dipanggil, disuruh makan permen, terus tukeran permennya pake gigi gitu sama temen lain yang cowok. Itu parah banget sih," lanjutnya.
(*)