Hal inilah yang menjadikan pemain berpikir bahwa game lebih penting dibandingkan dengan aktivitas lainnya.
Pola perilaku demikian akan mengakibatkan ganggungan fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Sampai sekarang, kecanduan video game belum diakui secara formal sebagai masalah kesehatan oleh para ahli.
( BACA JUGA: Unik! 2 Petugas Kebersihan di Jepang Ini Mengenakan Kostum Ayam dan Anjing Untuk Menyambut Tahun Baru )
Namun, banyak peneliti telah mengindikasikan bahwa sebagian besar permainan video game mengakibatkan kecanduan.
Kecanduan game bisa dikatakan sebagai sebuah peristiwa yang mencerminkan ketergantungan masyarakat terhadap teknologi.
Dua dari lima milenial mengatakan bahwa mereka berinteraksi dengan ponsel lebih banyak dibandingkan dengan orang di sekitarnya.
Bukan hanya anak-anak, bahkan orang-orang dengan kisaran antara 8-18 tahun menghabiskan waktu lebih dari 9 jam sehari di depan layar.
( BACA JUGA: Seorang Remaja Nekat Loncat Bunuh Diri di Malam Tahun Baru, Begini Pesan Terakhirnya )
Para ahli berpendapat bahwa penelitian terkini mengenai kecanduan video game didasarkan pada prinsip pendekatan penyalahgunaan.
Kamu bisa mulai mengurangi aktivitas bermain game kamu dengan membuat batas waktu.
Kamu bisa menentukan berapa lama kamu bermain game dalam sehari.
Kamu juga bisa membatasi pembelian game agar terhindar dari keinginan untuk bermain game secara tersu menerus. (*)