Untuk kebutuhan belanja sehari-hari, Sumairah mengaku kadang seminggu hanya punya uang Rp 5.000.
Uang tersebut dibelanjakan untuk lauk ibunya. Untuk dirinya, sudah tidak dipikirkan.
Yang didahulukan adalah ibunya. "Kalau saya bisa kuat menahan lapar. Ibu saya teriak-teriak kalau lapar," imbuh Sumairah.
Berteriak dan menangis saat sakit lambung.
Baca Juga: Tidak Haid Selama 3 Bulan Karena KB, Ibu Muda ini Justru Dapati Rahimnya Membengkak
Yang paling membingungkan, ketika Amur mengeluh sakit lambung.
Selain teriak-teriak, Amur juga sampai menangis karena menahan sakit.
Saat kondisi seperti itu, Sumairah harus pergi mencari utangan ke tetangganya untuk membeli obat pereda sakit lambung.
"Saya tidak tega kalau penyakit lambung ibu kambuh. Demamnya langsung naik. Meskipun utang, terpaksa saya jalani," ungkap Sulihah.
Suatu waktu, demam Amur tidak turun selama dua hari. Sumairah kebingungan.
Ia mengubungi adiknya, Sulihah. Keduanya memutuskan untuk mendatangkan seorang perawat di desanya.
Baca Juga: Berawal dari Gigitan Kutu, Jantung Remaja Pria ini Terinfeksi dan Meninggal Mendadak