Find Us On Social Media :

Pembantaian di Papua Nugini: Tubuh Terpotong-Potong Hingga Rumahpun Terbakar

By None, Jumat, 12 Juli 2019 | 08:21 WIB

Pembantaian di Papua Nugini: Tubuh Terpotong-Potong Hingga Rumahpun Terbakar

Grid.IDPapua Nugini merupakan sebuah negara yang amat dekat dnegan Indonesia.

Namun informasi mengenai negara tersebut sangat minim diketahui oleh kita.

Menurut Daily Mirror pada Rabu (10/7/2019), baru-baru ini sebuah pembantaian terjadi di provinsi Hela di Papua New Guinea.

Dua wanita hamil dan banyak anak termasuk di antara 24 orang yang menjadi korban dalam pembantaian suku tersebut.

Baca Juga: Cobek Hingga Terasi, Intip isi Dalam Koper Para Jemaah Haji 2019

Korban ditikam dan ditembak sebelum tubuh mereka dipotong di desa Karida, Provinsi Hela.

Korban di antaranya adalah dua wanita, dan delapan anak-anak yang berusia 1-15 tahun.

Bahkan hingga saat ini pembunuhan itu masih menyimpan misteri dan tidak diketahui, mengapa serangan tersebut dilakukan.

Kelompok suku meyakini bahwa pembantaian ini dilakukan atas serangan balas dendam atas pembantaian pada hari Sabtu (6/7) yang menewaskan 7 orang.

Baca Juga: Kerap Diperkosan dan Dicekoki Narkoba, Remaja 17 Tahun Nekat Lompat dari JPO di Depok!

Diceritakan, serangan itu terjadi pada pagi buta, penduduk desa tanpa sadar mendapat tamu kemudian mereka membuka pintu.

Saat pintu dibuka, penyerang menembakan senapan ke penduduk pada sekitar pukul 6 pagi hari Senin (8/7).

Mereka juga menyerang penduduk desa dengan pisau seman dan membakar beberapa rumah.

Baca Juga: Galih Ginanjar Ditetapkan Sebagai Tersangka, Salah Satu Kuasa Hukumnya Justru Mengundurkan Diri!

Philip Pimua, petugas yang bertanggung jawab atas pusat kesehatan Karida menjelaskan, "Saya bangun di pagi hari pergi untuk ke dapur, namun saya mendengar suara senjata, beberapa rumah dibakar, jadi saya menyadari anak musuh di desa."

"Aku lari dan besembunyi di semak-semak, namun pukul 9 dan 10 saat aku kembali, tubuh-tubuh terpotong dan rumah-rumah sudah terbakar," katanya.

Kepala inspektur polisi Teddy Augwi mengatakan, "Ini bukan pertarungan suku di mana penduduk desa saling berhadapan di medan perang."

Baca Juga: Wanita ini Terkejut Saat Lihat Sesosok Pocong di Area Parkir, Ternyata Ada Cerita Mengerikan di Lokasi Tersebut

"Ini adalah pertarungan dalam gerilya, yang berarti mereka bermain petak umpet dan saling sergap dengan musuh-musuh mereka," katanya.

Usai insiden tersebut, Pimua bersama penduduk yang selamat membungkus tubuh korban dengan kelambu dan kini melarikan diri dari desa.

Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape menulis, "Banyak anak-anak dan ibu-ibu tidak bersalah dibunuh di desa Munima dan Karida, di daerah pemilihan saya oleh orang bersenjata." (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Ibu Hamil dan Anak-anak Jadi Korban Pembantaian Suku di Papua Nugini, Tubuh Terpotong-potong, Rumah pun Terbakar”