Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Sebuah SMP Swasta di Bekasi Selatan, Tetap Berusaha Memberikan yang Terbaik Meski Hanya Miliki 2 Orang Siswa di Tahun Ajaran Baru

By Asri Sulistyowati, Selasa, 16 Juli 2019 | 19:27 WIB

SMP swasta di Perumnas 1 Kayuringin, Bekasi berusaha bertahan dengan jumlah siswa baru yang hanya 1 digit pada tahun ajaran 2019/2020.

Baca Juga: Kisah Pilu Pasha, Bocah yang Sulit Sekolah Hanya karena Usianya 3 Hari Lebih Tua Dibanding Calon Siswa Lain

"Listrik bagaimana? Telepon gimana? PBB juga gimana? Belum sampah, gaji guru. Defisit."

"Yayasan minta laporan keuangan, ya saya kasih saja tagihan listriknya langsung. Mau ngelaporin apa lagi?" paparnya.

Tanpa ingin menyalahkan siapa-siapa, dia hanya ingin bertahan sebisanya di sekolah yang entah berapa lama akan bertahan itu.

"Saya tidak mau menyalahkan siapa punlah, lihat sendiri saja. Kami mencoba memberikan yang terbaik saja," tuturnya.

Baca Juga: Terancam 6 Tahun Bui dan Denda Rp 1 Miliar, Sosok Asteria Fitriani yang Ajak Turunkan Foto Presiden di Sekolah Ternyata Guru Les Bimbel

Kondisi ini tak hanya berdampak pada biaya operasional, tetapi juga pada nasib guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut.

"Tadinya ada sembilan, jadi tinggal enam, guru-guru itu mencari jam mengajar, misal guru PKN, dia ngajar cuma enam jam, satu jam dibayar Rp 17.500 kalau sebulan berarti cuma dapet Rp 120.000," papar nya.

Wakil kepala sekolah yang sekaligus merangkap sebagai guru matematika dan IPA ini mengaku tidak dapat berbuat banyak.

Baca Juga: Demi Ganti Waktu yang Hilang Selama Hamil Kedua, Sarwendah Rela Antarkan Thalia Sekolah Naik Sepeda

Guru yang masih bertahan rata-rata dia mengajar disekolah lain agar bisa menutupi kebutuhan hidup.

"Iya harus (ngajar disekolah lain) enggak bisa cuma mengandalkan di sini, kalau saya nyawa saya sudah disini, sudah mendarah daging," kata Wakil Kepala Sekolah.