Find Us On Social Media :

Kisah Kembar Siam Safa Marwa, Butuh 100 Tenaga Medis dan 50 Jam Operasi Saat Pemisahan Kepala

By None, Kamis, 18 Juli 2019 | 20:22 WIB

Kembar Safa dan Marwa Ullah setelah pemisahan mereka

Grid.ID - Pada Januari 2017 lalu, bayi kembar siam Safa dan Marwa dilahirkan.

Safa dan Marwa lahir dalam kondisi craniopagus, yakni kembar siam yang bergabung di kepala.

Sekitar dua dari lima pasangan kembar craniopagus lahir mati atau mati selama persalinan, sementara sepertiga lainnya tidak bertahan hidup 24 jam pertama.

Baca Juga: Lahir dengan Satu Hati, Bayi Kembar Siam Ini Hidup Sehat dan Normal

Untungnya, dalam kasus Safa dan Marwa, seorang dermawan kaya menawarkan untuk menutup biaya perjalanan panjang mereka dari rumah di Charsadda, Pakistan untuk melakukan operasi pemisahan di Great Ormond Street (GOSH), London.

Butuh tim sekitar 100 tenaga ahli medis dan lebih dari 50 jam untuk memisahkan saudara kembar siam perempuan berusia 2 tahun, Safa dan Marwa Ullah, melalui serangkaian operasi selama periode lima bulan.

Operasi yang dilakukan di Great Ormond Street (GOSH), London, dimulai Oktober lalu, dan si kembar akhirnya berhasil dipisahkan pada 11 Februari tahun ini.

Dilansir dari Metro, Selasa (16/7/2019), sebelum operasi itu dilakukan, dokter harus menghabiskan berbulan-bulan untuk mempelajari otak kedua kembar tersebut dan menggunakan cetak 3D untuk membuat model plastik dari struktur yang dapat digunakan untuk latihan.

Baca Juga: Diisukan Dekat dengan Pengusaha Kaya, Begini Tampilan Rumah Mewah Luna Maya!

Mereka juga menggunakan VR untuk membuat replika anatomi kedua kembar yang memungkinkan ahli bedah untuk memvisualisasikan apa yang mereka selamatkan.

Operasi pertama dilakukan dengan menghilangkan tiga segmen besar tengkorak, yang kemudian akan disatukan kembali di antara operasi sebagai kerangka kaku yang disatukan oleh jaring logam dan sekrup.

Selanjutnya, para ahli bedah harus menjepit dan menyegel arteri yang membawa darah dari satu kembar ke yang lain.

Baca Juga: Kesalahan Sepela Saat Menggunakan Hair Dryer Ini Bisa Membuat Rambut Rusak

Setelah itu, mereka menggunakan lembaran plastik medis yang lembut untuk menjaga agar otak yang dulu bergabung terpisah dan mencegahnya terhubung kembali.

Baca Juga: Tak Hanya Jadi Bumbu Dapur, Seledri Bisa Mengatasi Kerusakan Kulit

Perluasan jaringan - empat kantong plastik kosong ditempatkan di bawah kulit yang kemudian diisi dengan saline - digunakan untuk meregangkan kulit sebelum kedua kembar itu akhirnya dipisahkan.

Kepala mereka yang sebagian terbuka terbungkus dalam film plastik sebelum mereka bisa dipindahkan ke ruang operasi yang terpisah dengan aman untuk tahap akhir dari prosedur.

Pada Februari, para dokter akhirnya dapat menyelesaikan rekonstruksi tengkorak kedua kembar.

Itu melibatkan penggunaan tulang si kembar sendiri, potongan-potongan kecil di atas kepala mereka dan kemudian ditutup dengan kulit yang besar.

Semua prosedur yang dilakukan benar-benar tidak mudah. Dokter bahkan takut mereka akan kehilangan Marwa selama operasi setelah detak jantungnya menurun.

Baca Juga: Tak Hanya Menurunkan Berat Badan, Sawi Putih Juga Bisa Cegah Osteoporosis

Sebagai akibat dari komplikasi, mereka memberinya urat nadi utama yang dibagikan si kembar.

Tapi, ini berdampak pada Safa, yang menderita stroke kurang dari 12 jam kemudian karena kehilangan vena.

Untungnya, kedua kembar itu kini baik-baik saja.

Mereka tinggal di alamat di London bersama ibu mereka Zainab Bibi (34), kakek Mohammad Sadat Hussain (57) dan pamannya, Mohammad Idrees.

Sedang ayah mereka meninggal karena serangan jantung ketika ibu mereka mengandung mereka.

Baca Juga: Lima Penemuan Bersejarah yang Tak Terpecahkan Oleh Ilmuwan Hingga Saat Ini

Bibi dari Charsadda di Pakistan mengatakan, "Kami berutang budi kepada rumah sakit dan staf, dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka atas semua yang telah mereka lakukan.

"Kami sangat gembira dengan masa depan (kami)."

Ahli bedah saraf Noor ul Owase Jeelani dan ahli bedah kraniofasial Profesor David Dunaway memimpin tim yang mengoperasi kedua kembar.

Rumah Sakit Great Ormond Street sebelumnya telah berhasil memisahkan kembar craniopagus - dengan tengkorak dan pembuluh darah mereka menyatu bersama seperti Safa dan Marwa - pada tahun 2006 dan 2011. (*)

Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Butuh 100 Tenaga Medis dan 50 Jam Operasi, Kembar Siam Safa dan Marwa Akhirnya Bisa Dipisahkan, Begini Kondisinya Sekarang!