Find Us On Social Media :

Remaja 18 Tahun ini Pilih Makan Serangga dan Kalajengking Untuk Menunjang Otot Tubuhnya

By None, Minggu, 11 Agustus 2019 | 14:30 WIB

Remaja 18 Tahun ini Pilih Makan Serangga dan Kalajengking Untuk Menunjang Otot Tubuhnya

Grid.ID- Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan tubuh ideal. Terutama bagi para pria yang selalu ingin memiliki bentuk tubuh berotot dan kekar bak binaragawan.

Salah satu caranya yakni mengontrol pola makan dan minuman.

Umumnya seseorang yang ingin mendapatkan massa otot lebih berat dan kencang ini akan mengonsumsi daging tanpa lemak dan susu untuk pembentukkan otot.

Lain dengan yang dilakukan serang remaja berusia 18 tahun ini.

Baca Juga: Kisah Claudia Amaral, Alami Penyakit Langka yang Membuatnya Menua 7 Kali Lipat Lebih Cepat

Melansir dari Daily Mail, Sam Broadbent, remaja yang sedang gemar melakukan olahraga angkat beban itu rupanya mengganti makanan berprotein hewani dengan makanan yang tak lazim, seperti serangga.

Menurut Sam mengklaim bahwa diet radikal dengan mengonsumsi serangga dan kalajengking, membuatnya semakin bugar dan kuat di gym.

Sejak Oktober 2018, Sam mengganti semua makanan favoritnya, seperti daging, kentang manis protein shake, dengan makan jangkrik, semut, belalang dan kalajengking.

Baca Juga: Sikat Gigi ini Bersarang di Usus Seorang Pria Selama 20 Tahun, Penyebabnya Sungguh Memilukan

"Saya mengganti semua daging pada bulan Oktober dan kemudian pada bulan Januari saya benar-benar menjadi vegan dengan makan serangga.

"Pada awalnya akan sedikit mual, tetapi akan terbiasa. Setelah melakukan diet ini selama musim dingin dan musim semi, saya merasa lebih baik dari sebelumnya.

"Untuk sarapan, aku makan oatmeal dengan bubuk jangkrik, yang memiliki seperti rasa kacang, dan pisang atau stroberi," ungkap Sam.

Tak hanya sarapan saja, menu makan siang dan makan malamnya pun selalu berisikan serangga di dalamnya.

Baca Juga: Goliath, Katak Raksasa yang Beratnya Bisa Mencapai 3 Kilogram yang Mampu Membuat Kolam Sendiri

"Untuk makan siang, saya biasanya makan semangkuk besar kacang-kacangan dan semangkok besar jangkrik dengan brokoli dan asparagus.

Jangkrik memiliki rasa unik seperti biji bunga matahari.

"Untuk makan malam saya mencoba serangga juga. Saya memiliki burrito dengan kacang, nasi, dan chapuline (sejenis capung), yang dibumbui dengan bawang putih dan lemon.

Baca Juga: Jangan Berlebihan, Segini Batasan Jumlah Daging yang Bisa Dikonsumsi Tubuh dalam Sehari

“Saya terkadang menggunakan bubuk protein dengan sayuran lain untuk membuat semacam bakso. Kadang-kadang saya menambahkan kalajengking yang cukup lezat," jelasnya.

Menurut United Nations Food and Agriculture Organization, serangga mengandung lebih dari dua kali lebih banyak protein per 100 gr dibanding daging dan ikan.

Serangga yang paling kaya protein adalah tawon, lebah, dan semut, yang mengandung antara 13 gr dan 77 gr protein per 100 gr.

Serangga seperti belalang daun, mengandung antara 48 - 74 gr, sedangkan jangkrik mengandung antara 23 - 65 gr protein.

Sementara itu mackerel memiliki kisaran kandungan protein yang jauh lebih rendah per 100 gr, hanya mengandung 16 - 28 gr, sedangkan daging sapi bahkan lebih sedikit lagi yaitu 19 - 26 gr protein.

Baca Juga: Wanita ini Menari Terlalu Keras Hingga Rahimnnya 'Jatuh', Begini Penjelasan Medis

Banyak ilmuwan telah meramalkan bahwa serangga yang dapat dimakan dapat menjadi jawaban bagi krisis pangan yang makan meningkat di dunia.

Para ahli memperkirakan akan ada kekurangan pangan segera setelah 40 tahun dari sekarang karena populasi diperkirakan akan meningkat sebesar 30% menjadi 9 miliar orang pada pertengahan abad.

Itu akan membutuhkan peningkatan 70% dalam jumlah makanan yang diproduksi untuk memenuhi permintaan.

Sebuah studi dari University of Wisconsin-Madison melihat dampak seseorang yang memakan 25 gr sehari bubuk jangkrik utuh, yang dibuat menjadi muffin dan minuman protein shake.

Baca Juga: Konsumsi 8 Jenis Makanan Berikut, Ampuh Untuk Cegah Kanker Ovarium

Hasilnya, jangkrik mengandung protein dan serat tingkat tinggi, bahkan para peneliti menemukan perubahan pola makan mendorong pertumbuhan bakteri probiotik dan mengurangi jenis plasma yang terkait dengan peradangan.

Sementara penelitian ini hanya melibatkan 20 orang, para peneliti menyimpulkan dan membantu menegaskan temuan awal mereka bahwa makan jangkrik dapat meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi peradangan sistemik.

Sam, remaja yang gemar berolahraga enam kali dalam seminggu ini merasa lebih baik dan telah meningkatkan massa ototnya hampir dua kali lipat di gym.

Baca Juga: Bingung Cari Model Untuk Make Up, Seorang Istri Dandani Suaminya Jadi Cantik Hingga Viral

Dia menambahkan bahwa dia telah memperbaiki deadlift (latihan powerlifting yang melibatkan punggung dan kaki) dari 86 kg pada Oktober menjadi 150 kg pada Juni.

"Kebugaran adalah motivator utama bagi saya ketika memutuskan untuk melakukan diet ini," katanya.

“Serangga adalah sumber protein yang luar biasa," tambahnya.

Tertarik mencoba diet serangga ala remaja yang gemar angkat beban ini?

Pastikan terlebih dahulu ya untuk konsultasi dengan dokter atau spesialis. (*)

Artikel ini telah tayang di Gridhealth.com dengan judul, “Bukan Daging, Remaja dengan Hobi Angkat Beban Ini Malah Makan Serangga Sebagai Penunjang Otot Tubuhnya”