Find Us On Social Media :

Viral Temuan Ular Berkaki Empat di Sulawesi Selatan yang Disebut sebagai Tanda Kiamat, Panji Petualang: Woi Ini Kadal Ular!

By Novita Desy Prasetyowati, Minggu, 25 Agustus 2019 | 06:35 WIB

Viral Temuan Ular Berkaki Empat di Sulawesi Selatan yang Disebut sebagai Tanda Kiamat, Panji Petualang: Woi Ini Kadal Ular!

Grid.ID - Viral temuan ular berkaki di Sulawesi Selatan yang disebut sebagai tanda kiamat juga mencuri perhatian seoranng pecinta reptil dan hewan melata, Panji Petualang.

Panji Petualang turut memberi komentar terkait viral temuan ular berkaki di Sulawesi Selatan belum lama ini.

Tak hanya itu, Panji Petualang juga mengungkap analisanya terkait temuan ular berkaki di Sulawsi Selatan yang disebut sebagai tanda kiamat itu.

Baca Juga: Viral Seorang Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Panji Petualang: Indonesia Hanya Punya 1 Obat Anti Bisa

Viralnya temuan ular berkaki itu ramai diperbincangkan publik usai banyak media sosial yang membagikannya.

Salah satunya postingan di Instagram @Makassar_iinfo, pada Jumat (23/8/2019) lalu.

Dalam postingan tersebut dijelaskan bahwa terdapat seekor hewan yang diduga dabbah ditemukan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Buaya Merry Pemangsa Deasy Tuwo Mati Mendadak, Panji Petualang Pertanyakan Penyebabnya

Seperti yang diketahui, Dabbah merupakan salah satu tanda akan datangnya hari kiamat yang dipercayai seluruh umat muslim.

Postingan terkait kemunculan ular berkaki di Sulawesi Selatan sebagai tanda hari kiamat tersebut kini sudah mendapat 170 ribu like dan 8,2 ribu komentar.

"Hewan Dabbah ditemukan malam tadi di Kab Sidrap SulSel... ternyata dalam Islam sudah ada penjelasannya mengenai hewan ini...

Baca Juga: VIDEO: Nyaris Mati saat Lakukan Percobaan Gila Bersama Ular Python, Panji Petualang: Makin Saya Nafas, Makin Saya Ditekan

Apakah tanda hari kiamat sudah mulai dekat ???" tulis @makassar_iinfo.

Tampak jelas binatang melata berwarna terang tersebut berbentuk seperti ular tetapi memiliki kaki.

Binatang tersebut sekilas memang tampak seperti hewan dabbah, tetapi warna tidak sama.

Baca Juga: Viral, Foto Kadal Mirip Ular di Instagram Panji Petualang Jadi Perdebatan, Begini Penjelasan Sang Pawang Hewan

Mengenai kabar munculnya binatang yang disebut sebagai tanda hari kiamat dekat, Panji Petualang memberikan bantahan.

Pasalnya, menurut Panji binatang tersebut merupakan seekor kadal ular bukan dabbah.

Hal ini seperti yang tampak pada unggahan di akun Instagram @panjipetualang_real, pada Sabtu (24/8/2019).

Baca Juga: 4 Hari Pasca Digigit Ular Sampai Bolong, Panji Petualang Bagikan Perkembangan Tangannya

"woi ini kadal ular (Lygosoma quadrupes) Bukan Dabbah Masa dabbah segede lidi #Repost @makassar_iinfo

Hewan Dabbah ditemukan malam tadi di Kab Sidrap SulSel... ternyata dalam Islam sudah ada penjelasannya mengenai hewan ini...Apakah tanda hari kiamat sudah mulai dekat ??," tulis @panjipetualang_real.

Baca Juga: Hampir Kehilangan Nyawanya, Panji Petualang Ceritakan Kronologi Dirinya Digigit Ular King Cobra Peliharaannya

Dari keterangan di atas, Panji menyebut binatang tersebut adalah kadal ular atau yang memiliki nama ilmiah Lygosoma quadrupes.

Lygosoma quadrupes bukan merupakan dabbah seperti yang ramai dibicarakan. 

Dalam kolom komentar, Panji juga menerangkan bahwa binatang tersebut merupakan pemangsa telur semut.

Baca Juga: Heboh Ular King Cobra di Kapuas yang Tak Bergerak Selama 4 Tahun, Begini Tanggapan Panji Petualang!

"keren pengen melihara beginian," tulis dikyapriantos

"@dikyapriantos banyak kok. Makan telor semut," jawab @panjipetualang_real.

Melansir dari laman Tribunnews.com, Lygosoma quadrupes merupakan kadal ular yang bisa tumbuh hingga 192 mm atau 15 sentimeter.

Baca Juga: Sindir Tayangan Mistis dan Eksploitasi Hewan di Acara Roy Kiyoshi, Panji Petualang: Stop Pembodohan Mengatasnamakan Mistik!

Binatang mirip ular berkaki empat itu biasa tersebar di wilayah Asia Tenggara.

Bahkan, pada tahun 2013 lalu, binatang sejenis juga pernah muncul di wilayah Cijantung, Jakarta Timur.

Binatang unik itu ditemukan oleh warga setempat bernama Edward Herisandi (32) dan rencananya akan dipelihara. (*)