Find Us On Social Media :

Dibekuk Densus 88 Usai Teriak Bawa Bom hingga Senjata Api, Perampok Emas di Magetan Ternyata Cuma Bawa Pistol Mainan dan Petasan

By Agil Hari Santoso, Minggu, 25 Agustus 2019 | 08:06 WIB

Surya/Rahadian Bagus Priambodo

Grid.ID - Seorang perampok emas dibekuk anggota kepolisian dan Densus 88 usai mengaku membawa bom dan senjata api saat melancarkan aksinya.

Penangkapan perampok emas oleh Densus 88 di Magetan itu terjadi pada Sabtu (24/8/2019) kemarin.

Setelah dilakukan penangkapan, Densus 88 pun langsung menggeledah isi rumah perampok emas.

 Baca Juga: Sambil Tunjukkan Kamar Hotel Lokasi Rekaman, V Si Pemeran Video Vina Garut Kenakan Hijab dan Mengaku Rajin Puasa

Mengutip Tribun Surya, penangkapan ini bermula ketika, YT, warga Madiun mendatangi Toko Emas Dewi Sri di Jalan Raya Tebon, Kecamatan Barat, Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu pagi.

YT masuk ke dalam Toko Emas Dewi Sri sambil membawa sebuah kaleng bekas cat.

Usai masuk, YT langsung menghantamkan kaleng itu ke etalase Toko Emas Dewi Sri.

Seketika, YT melompati meja ke tempat kasir dan menodongkan senjata api yang dibawanya ke penjaga toko.

 Baca Juga: Ratusan Tahun Berlalu dan Masih Diselimuti Kabut Misteri, Inilah 6 Spekulasi Penyebab Tenggelamnya Titanic yang Tewaskan 1500 Jiwa

Tak cuma menodongkan senjata apinya, YT juga disebut sempat mengancam warga sekitar dengan berteriak membawa bom dan pedang samurai.

"Saya membawa bom," ujar seorang saksi bernama Yunus, saat menirukan apa yang diteriakkan pelaku saat aksi perampokan terjadi.

Otomatis, orang-orang yang berada di toko emas itu langsung keluar saat mendengar ancaman YT.

 Baca Juga: Jadikan Ular Weling Tangkapannya Sebagai Mainan, Satpam di Serpong Tewas karena Anggap Gigitannya Cuma Memar Biasa

Setelah orang-orang keluar, YT disebut lansung mengancam kasir untuk mengeluarkan uang toko dan memasukkanya ke dalam tas yang telah dibawa pelaku.

"Dia sempat memecah kaca etalase, lalu meraup sejumlah perhiasan," lanjut Yunus, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Saksi mata lain, Lilis Susanti, mengatakan jika YT sempat mencoba melarikan diri menggunakan motor.

Belum sempat kabur, pelaku langsung diserang dari jauh oleh warga menggunakan batako.

 Baca Juga: Viral, Satpam Tewas Digigit Ular Weling di Serpong, Inilah Cara Menangani Gigitan si Reptil Berbisa

"Pelaku belum sempat lari dengan mengendarai kendaraan motor bebek, dari belakang di hantam batako warga, jatuh tersungkur kemudian ditangkap warga," ungkap Lilis, karyawan toko emas Dewi Sri.

Ketika tersungkur, pelaku sempat menjadi sasaran amukan warga sekitar.

Detik-detik penangkapan pelaku oleh warga pun sempat viral di media sosial.

 Baca Juga: Viral Seorang Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Panji Petualang: Indonesia Hanya Punya 1 Obat Anti Bisa

Baca Juga: 2 Tahun Lupa Ingatan Akibat Kecelakaan, Wanita Ini Kembali Jatuh Cinta pada Suaminya Sendiri

Usai ditangkap, pelaku pun langsung dibekuk kepolisian dan dibawa ke kantor Polsek Jiwan guna menjalani pemeriksaan.

Densus 88 pun ikut diturunkan guna mengawal kasus ini.

Mengutip Surya, polisi mengamankan barang bukti berupa kaleng yang dibawa pelaku, pistol mainan, petasan, uang dan perhiasan hasil perampokan.

Sesaat setelah pelaku dibawa ke kantor polisi, aparat Polres Madiun Kota memasang garis polisi di kios milik pelaku yang berada di jalan Pasar Sumur Tiban atau Pasar Kincang, Kecamatan Jiwan, Madiun, pada Sabtu sore.

Baca Juga: Syok Mengetahui Kedua Putrinya Jadi Korban Pencabulan sang Suami Selama 9 Tahun, Ibu Asal Ambon Ini Depresi hingga Bolak-balik Rumah Sakit

Setelah itu, tim gabungan dari Polres Madiun Kota dan Brimob Polda Jatim mendatangi rumah mertua YT di Desa Sukolilo, Kecamatan Jiwan, Sabtu malam.

Densus 88 bersenjata bersama anggota dari Polres Magetan, Polres Madiun Kota, dan Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur tampak berjaga di lokasi.

Ketika dihubungi, Kepala Polres Magetan AKBP Muhammad Riffai membenarkan informasi mengenai aksi perampokan di Magetan itu.

Baca Juga: Viral Temuan Ular Berkaki Empat di Sulawesi Selatan yang Disebut sebagai Tanda Kiamat, Panji Petualang: Woi Ini Kadal Ular!

Namun ia masih belum mau berkomentar banyak karena kasus ini masih dalam penyelidikan.

"Benar, ini masih kami tangani," ujar Muhammad Riffai singkat. (*)