Find Us On Social Media :

Diduga Depresi Meski Dikenal Pintar hingga Raih Beasiswa ke Turki, Mahasiswa S2 ITB Ini Nekat Gantung Diri di Kamar Kos

By Agil Hari Santoso, Kamis, 5 September 2019 | 11:00 WIB

Diduga Depresi Meski Dikenal Pintar hingga Raih Beasiswa ke Turki, Mahasiswa S2 ITB Ini Nekat Gantung Diri di Kamar Kos

Grid.ID - Warga RT 04/17 di Kecamatan Coblong, Kota Bandung, baru-baru ini dihebohkan dengan penemuan jenazah mahasiswa S2 Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tewas bunuh diri.

Jasad mahasiswa S2 ITB yang bunuh diri ini ditemukan di dalam kamar kosnya pada Selasa (3/9/2019) sore, sekitar pukul 17.15 WIB.

Diketahui, mahasiswa S2 ITB yang bunuh diri di dalam kamar kos itu bernama Muhtar Amin (25).

Baca Juga: Seakan Ingin Membenarkan Aksi Kejinyanya, Aulia Kesuma Sebut Dana 3 Kali Terjerat Narkoba dan Berniat Membunuhnya

Penemuan jasad Muhtar Amin ini pertama kali ditemukan setelah ada saksi yang curiga ketika melihat ada tali tambang berwarna biru terlilit di kusen pintu kamar.

Mengutip Tribun Jabar, ketua RT setempat Dadang Margana (47) mengatakan, jika ia langsung mendatangi kamar kors korban saat menerima laporan warga.

Namun saat hendak di cek, pintu kamar kos tak bisa terbuka karena terhalang badan korban.

"Kami coba membuka pintu, namun tertahan sesuatu. Lalu kami melihat tambang dan memotong, setelah itu pintu bisa didobrak.

Baca Juga: Mengadu Nasib ke Arab Saudi saat Remaja, TKW Ini Hilang 24 Tahun dan Alami Nasib Malang, Kini Kembali ke Tanah Air tapi Lupa Bahasa Indonesia

"Setelah saya lihat, Muhtar Amien sudah terlentang di lantai. Seperti tidak percaya, saya spontan mengatakan "Kamu" sembari melihat Muhtar," cerita Dadang.

Usai menemukan Muhtar Amien sudah tak benyawa, Dadang selaku ketua RT langsung menghubungi kantor polisi.

Polisi yang memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), menemukan secarik kertas yang berasal dari rumah sakit di Kota Bandung.

Baca Juga: Karma Instan, Geovanni Kelvin Dihantui Ancaman Infeksi hingga Kulitnya Dicangkok Usai Bunuh Lalu Bakar Ayah dan Saudara Tirinya

Surat itu berisi vonis yang menerangkan jika korban mengalami depresi.

"Ditemukan surat kontrol dari RS Melinda 2 kejiwaan menerangkan bahwa korban mengalami depresi," ungkap Kapolsek Coblong AKP Auliya Djabar.

Kabar jika korban bunuh diri karena mengalami depresi pun membuat pihak kampus tak percaya.

Mengutip Kompas.com, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB Miming Miharja tak menyangka korban nekat bunuh diri.

Baca Juga: Dua Kali Ajak Korban ke Pasar tapi Ditolak, Suami di Sumatera Selatan Tega Bunuh Istrinya Sendiri Pakai Besi Behel hingga Tewas

Padahal menurut Miming, korban dikenal sebagai salah satu mahasiswa berprestasi.

Mulai dari juara Olimpiade IPA saat masih duduk di bangku SD dan SMP, hingga mendapat beasiswa ke Turki saat SMA.

Berdasarkan akun Facebooknya, Muhtar Amin menulis jika ia pernah menempuh pendidikan SMA di Germirli International High School, Turki.

Baca Juga: Jleb! Tak Diundang dalam Pesta Ulang Tahun, Pria ini Tusuk Bokong Mantan Pacarnya dengan Pisau!

Di jenjang kuliah, prestasi Muhtar Amin pun kian mentereng.

Muhtar Amin menyelesaikan pendidikan S1 Sarjana Teknik Elektro dalam waktu 4 tahun.

Kini, Muhtar Amin melanjutkan pendidikan Pascasarjana Mikro Elektronika pada Tahun 2018 dengan IPK yang cukup memuaskan.

"IPK S2 juga mencapai 3,88 skala 4,0, anaknya pandai dan sangat rajin ya, jadi dalam konteks kinerja belajar mestinya tidak ada masalah, karena baik-baik saja," ucap Miming.

Baca Juga: Setel Lagu saat Gantung Diri di Kamar Kosnya, Muhtar, Mahasiswa S2 ITB Tuliskan Pesan Terakhir: Maaf, Aku Tidak Tahan Lagi....

Namun, Miming mengakui jika pihaknya tak mengetahui persis lingkungan pergaulan korban di lingkungan kampus.

"Dari blognya terindikasi ada beberapa keluhan-keluhan tapi yang wajar seperti biasa, tidak ada yang menduga bisa bertindak sejauh itu.

"Dia punya cukup banyak sahabat dan kalau saya dengar dari teman-temannya ya kaget, tidak menyangka kejadian seperti ini," tutupnya.

(*)