Find Us On Social Media :

14 Tahun dalam Sejarah: Inilah Alasan Sebenarnya Pesawat Mandala Air Jatuh dan Tewaskan 149 Orang, Ternyata Bukan Karena Kargo Durian

By Arif Budhi Suryanto, Kamis, 5 September 2019 | 16:47 WIB

14 Tahun dalam Sejarah: Inilah Alasan Sebenarnya Pesawat Mandala Air Jatuh dan Tewaskan 149 Orang, Ternyata Bukan Karena Kargo Durian

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Hari ini, 5 September, tepat 14 tahun kejadian nahas yang menewaskan 149 orang terjadi di kota Medan, tepatnya di jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan.

Menurut berita harian Kompas, pada Senin pagi, 5 September 2005, Pesawat Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091 dengan tujuan Medan-Jakarta mengalami kecelakaan sesaat setelah lepas landas dari Bandara Polonia.

Pesawat jenis Boeing 737-200 tersebut gagal takeoff dari bandara Polonia Medan dan akhirnya jatuh.

Baca Juga: Lupakan Kejadian Mencekam di Pesawat, Fairuz A Rafiq Pamer Kemesraan di Korea Selatan Sambil Pakai Tas Harga Fantastis

"Awalnya terdengar deru keras pesawat. Hanya sesaat, tiba-tiba terdengar ledakan keras dari arah bandara," ujar salah satu warga yang berada di sekitar lokasi saat kejadian berlangsung.

"Belum sempat berpikir apa yang terjadi, saya melihat badan pesawat Mandala yang dibalut bunga api meluncur deras tak karuan dari arah landasan dan jatuh persis di sisi kanan jalur Jalan Jamin Ginting," paparnya.

Dia melanjutkan, serpihan pesawat itu beterbangan ke mana-mana disertai dengan bunga api.

Baca Juga: Cinta Pada Pandangan Pertama dengan Seorang Pramugari, Narji Nekat Tak Turun dari Pesawat Hingga Ditegur Pilot: Kayaknya Ini Calon Ibu dari Anak-anak Gue!

Akibatnya, warga di sekitar tempat kejadian pun turut menjadi korban.

Tercatat dari 149 orang korban terdapat 50 orang yang merupakan warga sekitar jalan jamin Ginting, atau sekitar 100 meter dari Pasar Pagi Padang Bulan.

Bahkan di antara para penumpang tercatat ada Gubernur Sumatera Utara yang kala itu menjabat, Tengku Rizal Nurdin, yang juga turut menjadi korban.

Seperti yang diketahui, Tengku Rizal awalnya akan menghadiri rapat para gubernur dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Juga: Terpaksa Kembali ke Jakarta Karena Pesawat yang Ditumpangi Bermasalah, Begini Kondisi Terkini Pentagon!

Selain itu tercatat pula dua anggota Dewan Perwakilan Daerah Sumut, Abdul Halim Harahap dan Raja Inal Siregar yang juga mantan Gubernur Sumatera Utara periode tahun 1988-1998 menjadi korban pada kecelakaan nahas itu.

Kronologi Kejadian

Seperti dilansir dari Tribunnews, pesawat dengan tujuan Medan-Jakarta itu diketahui mengalami gagal takeoff meski awalnya roda pesawat sempat meninggalkan aspal runway sejenak.

Pesawat itu kemudian kehilangan daya angkut dan jatuh kembali ke landasan.

Baca Juga: Sebelum Terpanggang Kobaran Api yang Melalap Rumahnya, Hambali Dikenal Sebagi Sosok yang Rajin Salat dan Berdedikasi Tinggi untuk Kampungnya

Kemudian pesawat itu terus melaju hingga keluar ujung landasan dan menabrak belasan rumah di sepanjang jalur ujung luar runway.

Pesawat itu dapat berhenti setelah menabrak tiang listrik di Jalan Jamin Ginting dan meledak sehingga badan pesawat terbelah menjadi dua.

Bagian ekor pesawat tertahan di tiang listrik, sementara bagian depannya terus melaju dan menghantam lima rumah di depannya.

Baca Juga: Melompat Terlalu Tinggi, Punggung Bocah 12 Tahun Ini Tertusuk Pegas Trampolin Saat Mendarat

Awalnya diberitakan kecelakaan itu dipicu oleh berat pesawat yang terlampau berat karena mengangkut kargo durian.

Memang benar ditemukan kargo durian di reruntuhan puing badan pesawat, namun ternyata bukan itu penyebabnya.

Berdasarkan penyelidikan KNKT, kargo dan CG (center of gravity) pesawat tidak memiliki andil dalam gagalnya Mandala RI-091 ini gagal takeoff.

Baca Juga: Tabuh Gendang Perang ke Menteri Susi Pudjiastuti Demi Perjuangkan Hasil SDA Provinsi Maluku, Murad Ismail: Hanya Tinggal Paraf Saja, Ada Apa dengan Susi?

Menurut pihaknya, penyebab utama dari kecelakaan RI91 adalah flaps dan slats pesawat yang tidak menjulur keluar, dan kru (pilot dan kopilot) tidak mengetahuinya akibat kerusakan teknis yang juga tidak disadari oleh kru pesawat.

Flaps adalah sirip tambahan di sayap pesawat. Sementara slats berada di pinggiran depan sayap.

Tapi sepertinya stigma durian sebagai penyebab kecelakaan Mandala RI-091 sudah melekat erat di benak masyarakat.

Baca Juga: Teriak Kalimat Tauhid Sembari Azan di Tengah Kobaran Api yang Melahap Rumahnya, Hambali Ditemukan Hangus Terbakar oleh sang Ibu

Terbukti pada November 2018 lalu, muncul unggahan Facebook seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air yang komplain terkait bau durian di kargo pesawatnya.

"Mas...ini bau durennya parah bgt, 1 jam lho kita nyium bau beginian nanti di atas. Trus km tau gak kecelakaan peswat mandala yg gagal take off di Medan???" demikian komplain tersebut.

(*)