Find Us On Social Media :

Kesaksian Suami TKW Asal Ternate yang Meninggal di Malaysia: Kami Duga, Korban tidak Jatuh tapi Dibunuh

By Maria Andriana Oky, Jumat, 20 September 2019 | 16:18 WIB

Potret Lily bersama sang suami

Grid.ID - Kasus meninggalnya TKW asal Indonesia yang bekerja di luar negeri kembali terjadi.

Seorang TKW asal Ternate yang bekerja di Negeri Jiran, Malaysia dinyatakan meninggal dunia.

Adalah Lily Wahidin (28), warga asal Kota Ternate, Maluku Utara yang dikabarkan meninggal dunia pada Senin (2/9/2019) pukul 02.07 dini hari waktu Malaysia.

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Lily dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia. Ia direkrut oleh PT Maharani Tri Utama Mandiri.

Baca Juga: TKW Asal Ternate Tewas dengan Bekas Jahitan dari Bawah Kerongkongan Hingga Bawah Pusar, Keluarga Curiga Organnya Diambil

Lily berangkat dari Ternate pada 13 Juli 2019 menuju Jakarta, dan dilatih BLK di Bekasi selama sebulan lebih.

Ia diberangkatkan ke Pinang, Malaysia pada 28 Agusutus.

Belum ada sebulan bekerja di sana, Lily harus mengalami nasib nahas. Ia dinyatakan meninggal pada 2 September 2019 karena jatuh dari ketinggian.

Saat jenazah Lily diterima oleh pihak keluarga, mereka justru menemukan banyak sekali kejanggalan baik dari tubuh jenazah maupun urusan administrasi.

Baca Juga: Mengadu Nasib ke Arab Saudi saat Remaja, TKW Ini Hilang 24 Tahun dan Alami Nasib Malang, Kini Kembali ke Tanah Air tapi Lupa Bahasa Indonesia

Pada jenazah Lily, terdapat jahitan panjang dari bawah kerongkongan hingga bagian bawah pusat.

Melihat hal itu, suami Lily, Mahrus bahkan menduga bahwa istrinya tidaklah jatuh dari ketinggian melainkan dibunuh.

“Kalau yang kami duga, korban ini tidak jatuh dari ketinggian tapi dibunuh,” kata Mahrus seperti yang Grid.ID kutip dari Kompas.com.

“Kalau tidak dibunuh, lalu diambil organ tubuhnya terus untuk apa jahitan begitu panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat. Begitu juga jahitan di atas pinggul kanan,” jelas Mahrus lanjut.

Baca Juga: Ditinggal Ibu Jadi TKW di Taiwan, Bayi di Jember Menangis Sampai Lemas Akibat Terkurung dalam Rumah Bersama Jasad sang Ayah

Kejanggalan pun ditemukan pada dokumen kematian Lily.

Pada dokumen kematiannya, tidak dijelaskan dengan pasti rumah sakit yang merawat korban sejak dinyatakan jatuh, juga tidak ada tanda tangan pejabat di bawah dokumen daftar kematian/ permit.

Yang ada hanya cap nama dokter serta tanda tangannya.

“Dokumen itu, kalau di Indonesia mirip dengan laporan pengaduan ke polisi,” katanya.

Baca Juga: Simpan Kegelisahan Usai Tahu Ibunya Disiksa, Anak TKW Asal Cianjur yang 21 Tahun Tak Kembali ke Indonesia Berharap Bantuan Presiden Jokowi

Tak ada satupun yang bertanda tangan, baik dari pengadu, jurubahasa (jika ada) maupun penerima laporan.

Selain kasus Lily ada pula beberapa kasus TKW asal Indonesia yang juga mengalami penyiksaan saat bekerja di negeri orang.

Mengutip TribunPontianak.co.id, Sumiati TKW asal Kabupaten Sambar mengalami penganiayaan oleh majikannya saat bekerja di Malaysia.

9 tahun bekerja sebagai TKW, Sumiati disiksa secara fisik oleh majikannya.

Baca Juga: 21 Tahun Tak Pulang ke Indonesia, TKW di Arab Saudi Gegerkan Keluarga dengan Surat Berisi Nasib Buruk yang Dialaminya

Ia mengaku sering dipukul bahkan bagian kepala Sumiati juga tak luput dari pukulan sang majikan dengan menggunakan kayu hingga setrika. Akibat penyiksaan tersebut, penglihatan Sumiati terganggu.

Kisahnya mulai terungkap ketika pihak keluarga mencoba membawa Sumiati mengecek kesehatan matanya ke RSUD Pemangkat.

Baca Juga: Ingat Kisah Pilu TKW Adelina Lisao yang Dipaksa Tidur di Teras Hingga Tewas? Majikan Kejinya Kini Malah Dibebaskan!

“Kata dokter matanya harus secepatnya dioperasi,” kata Najimah, kerabat Sumiati.

Direktur Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Perempuan dan Keluarga (LKBH PeKa) Rosita Nengsih yang menjenguk Sumiati, menuturkan dirinya akan mengawal kasus yang diawali oleh Sumiati. (*)