Find Us On Social Media :

Saat Hamil Perutnya seperti Dicakar, Ibu ini Lahirkan 'Bayi Setan' yang Mampu Bertahan Dalam Kandungan Tanpa Air Ketuban

By None, Selasa, 8 Oktober 2019 | 12:41 WIB

Cairan ketuban diproduksi segera setelah kantong ketuban (plasenta) terbentuk sekitar 12 hari setelah pembuahan.

Jika volume cairan ketuban ini semakin berkurang pada ibu hamil bahkan habis seperti yang terjadi pada Suzanne Connors, biasanya disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

- Bayi cacat lahir

Masalah dengan perkembangan ginjal atau saluran kemih yang dapat menyebabkan produksi urin sedikit, yang menyebabkan rendahnya tingkat cairan ketuban.

Baca Juga: Tak Kapok Diringkus Polisi karena Narkoba, Suami Dhawiya Ungkap Alasannya Pakai Sabu

- Kehamilan tua

Kehamilan tua yang melewati usia 36 minggu atau berlangsung lebih dari 42 minggu dapat menyebabkan kadar cairan ketuban yang rendah, yang bisa jadi akibat menurunnya fungsi plasenta.

- Komplikasi ibu

Faktor-faktor seperti dehidrasi, hipertensi, preeklamsia, diabetes, dan kekurangan oksigen kronis dapat memiliki efek pada tingkat cairan ketuban.

- Masalah plasenta

Jika plasenta tidak menyediakan cukup darah dan nutrisi untuk bayi, maka bayi dapat berhenti mendaur ulang cairan.

Baca Juga: Berlatih Sesi Pemotretan Hari Pertama, Gandhi Fernando Persiapkan Rosa Meldianti Hingga Ajang Miss Internasional

- Plasenta bocor atau robek

Ini disebabkan adanya robekan pada membran yang menyelimuti cairan ketuban dan bayi.

Ketuban pecah dini (PROM) juga dapat menyebabkan tingkat cairan ketuban yang rendah.

Semua penyebab ini bisa saja terjadi pada Suzanne Connors dan menyebabkan plasenta robek, seperti tercabik-cabik.

Memang tidak enak jika menjalani kehamilan yang tidak sehat. Semoga kita dijauhakn dari hal tersebut. (*)

Artikel ini pernah tayang di Grid Health dengan judul “Bayi Setan, Bertahan Hidup Tanpa Air Ketuban dan Plasenta Robek Hingga Dilahirkan”