Annisa sempat berpikir bahwa suara berisik itu adalah tikus yang beranak-pinak di atas plafon.
Namun, 4 tahun kemudian pada tahun 2009, Annisa akhirnya tahu apa yang sebenarnya bersarang di atas plafon.
"Ketika saya sedang berkemas mengepak barang-barang untuk pindahan, tiba-tiba saya mendengar suara keras sekali dari depan rumah kami.
"Seperti ada sesuatu yang terjatuh dari atas genteng.
"Kemudian saya refleks dari dalam rumah berteriak bertanya kepada anggota suami saya yang sedang membantu pindahan di depan rumah."
"Kemudian Om tersebut menjawab, 'ini Bu ada yang jatuh dari atas plafon, sepertinya biawak'.
"Saya syok, 'HAH, BIAWAK???'," kenang Annisa.
Annisa pun terkaget-kaget karena selama ini hidup berteman suara berisik akibat biawak yang bersarang di atap rumah.
"Tidak terbayang kalau biawak-biawak tersebut jatuh di plafon dalam rumah ketika suami saya tidak ada," cerita Annisa.
Tentu saja, melihat rumah pertama Annisa Pohan dan AHY seperti ini, begitu kontras tampaknya dengan Puri Cikeas yang jadi rumah utama SBY sekeluarga.
Apalagi, jika dibandingkan dengan rumah SBY di kawasan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, yang sempat membuat heboh tahun 2016 lalu.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, berlokasi di belakang Kedutaan Besar Qatar, rumah itu ditaksir memiliki harga Rp 300 miliar.
(*)