Find Us On Social Media :

Dipanggil Mamih, Pria Bogor Ini Tega Jajakan Gadis Perawan ke Lelaki Hidung Belang Demi Bayaran Rp 20 Juta

By Agil Hari Santoso, Kamis, 24 Oktober 2019 | 14:14 WIB

Dipanggil Mamih, Pria Bogor Ini Tega Jajakan Gadis Perawan ke Lelaki Hidung Belang Demi Bayaran Rp 20 Juta

Grid.ID - Jaringan prostitusi online di Bogor baru-baru ini berhasil diungkap aparat kepolisian.

Polres Bogor menguak praktik prostitusi online yang berusaha menjual gadis perawan dengan tarif puluhan juta.

Berdasarkan hasil penulusuran Polres Bogor, prostitusi online yang menjajakan gadis perawan itu menyasar ke hotel di kawasan Sentul City, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Isi Sumpah Pemuda Wujud Emansipasi Pemuda dalam Capai Kemerdekaan, Sudah Hafal Belum?

Mengutip Kompas.com, seorang pria bernisial GG alias A (29) ditetapkan menjadi tersangka.

Tak sendiri, pria yang dijuluki 'mamih' tersebut bekerja bersama rekannya, perempuan bernisial Y alias M (28).

Diketahui, keduanya berusaha menjajakan gadis perawan atau yang 'terlihat perawan' melalui media sosial.

Target mereka adalah para lelaki hidung belang yang berada di kota Bogor.

Baca Juga: Gara-gara Main Ponsel yang Sedang Di-charge Saat Hujan Lebat, Tangan Kanan Wanita Ini Terluka Setelah Ponselnya Itu Meledak Tersambar Petir!

Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan, jaringan prostitusi online ini terungkap ketika aparat melakukan menangkap keduanya pada Selasa (15/10/2019) lalu.

"Pada saat proses terjadi di dalam kamar tersebut, Satreskrim Polres Bogor melakukan penangkapan terhadap pelaku termasuk pelanggan dan korban juga kita amankan," ucap Joni, dikutip Grid.ID dari Tribun Bogor.

Tarif yang ditawari kedua pelaku saat menjalankan bisnis haram mereka itu pun cukup mencengangkan.

Baca Juga: Gara-gara Main Ponsel yang Sedang Di-charge Saat Hujan Lebat, Tangan Kanan Wanita Ini Terluka Setelah Ponselnya Itu Meledak Tersambar Petir!

"Modusnya menjual seseorang yang dianggap masih perawan dengan harga Rp 20 juta kepada orang yang dianggap hidung belang," imbuh Joni.

Setiap transaksi, pelanggan diwajibkan untuk membayar uang muka sebesar Rp 3 juta kepada para 'mamih' setelah berkomunikasi via media sosial.

Jika uang muka telah diterima, pelanggan dan mamih akan menjadwalkan pertemuan di sebuah kamar hotel.

"Setelah diterima uang Rp 3 juta tersebut maka dibawa lah korban ke kamar hotel yang sudah ada pelanggan tersebut.

Baca Juga: Pergoki Suaminya Bermalam di Rumah Wanita Lain, Istri Sah Justru Jual Sang Suami ke Pelakor dan Sempat Negosiasi Soal Harga

"Nanti sisanya setelah pelanggan sepakat karena perawan jadi total Rp 20 juta dalam tersaksi tersebut.

"Jadi Rp 3 juta sudah diberikan, Rp 17 jutanya nanti setelah selesai," jelas Joni.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, GG dan Y ini melancarkan aksinya dengan mengeksploitasi gadis-gadis desa yang butuh uang.

Baca Juga: Terawang Penyebab Bus Ponorogo-Jakarta Nyasar di Tengah Hutan Wonogiri, Paranormal Panglima Langit: Ada Makhluk Astral yang Ingin Pamer Kekuatan!

"Mereka (pelaku) memanfaatkan gadis-gadis desa yang membutuhkan uang," ujarnya.

Perempuan-perempuan yang menjadi korban perdagangan orang ini berasal dari berbagai daerah, termasuk dari Kabupaten Bogor.

Mirisnya, beberapa gadis yang dieksploitasi kedua tersangka ada yang masih di bawah umur.

Tipu Pelanggan dengan Obat Perawan

Baca Juga: Balita 3 Tahun Tewas Dihajar Ayah Tiri, Dipukuli 10 Kali di Kepala Cuma karena Menangis Saat Tengah Malam

Akal busuk GG dan Y tak berhenti pada memanfaatkan gadis desa yang membutuhkan uang.

Kedua tersangka yang dipanggil mamih itu, juga menipu para pelanggannya yang notabene adalah pria hidung belang.

"Ternyata modusnya ini tidak semuanya perawan.

"Mereka menggunakan obat tertentu supaya terlihat perawan saat terjadi hubungan suami istri (antara korban dan pelanggan)," tambah Joni.

Baca Juga: Bak Firasat, Bocah 3 Tahun yang Tewas Dipukuli Ayah Tiri Sempat Ucap Selamat Tinggal Kepada Ibunya: Dadah Mama, Alvin ke Rumah Nenek Dulu...

Joni mengatakan, kini pihaknya tengah mendalami obat yang digunakan kedua tersangka tersebut.

Termasuk meminta bantuan ahli terkait untuk memeriksa obat tersebut secara lebih mendalam.

"(Obat perawan) Sudah kita amankan.

"Nanti kita dalami, minta keterangan dari ahli kalau memang kategorinya seperti itu," tutupnya. (*)