Find Us On Social Media :

Driver Taksi Online Tewas Dibunuh dan Jasadnya Dibuang di Pinggir Jalan Tol, Ibunda Calon Istri Rusdianto: Anak Saya Nangis-nangis, Pacaran Tahun Ini, Mau Nikah 2 Bulan Lagi!

By Arif Budhi Suryanto, Jumat, 25 Oktober 2019 | 15:32 WIB

Driver Taksi Online Tewas Dibunuh dan Jasadnya Dibuang di Pinggir Jalan Tol, Ibunda Calon Istri Rusdianto: Anak Saya Nangis-nangis, Pacaran Tahun Ini, Mau Nikah 2 Bulan Lagi!

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Rusdianto (41), warga Bendul Merisi, gang Besar Timur, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, ditemukan tewas di pinggir Tol Malang-Pandaan kilometer 72.400/B, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.

Jasad driver taksi online tersebut pertama kali ditemukan oleh salah satu pengguna jalan tol pada Rabu (23/102019) siang.

Saat ditemukan, kondisi jasad Rusdianto sungguh mengenaskan.

Baca Juga: Hidup Pilu Driver Taksi Online Rusdianto, Bercerai dan Hidup Menumpang di Rumah Orang hingga Dibunuh dan Dibiarkan Membusuk di Pinggir Tol

Kepalanya dibungkus dengan kain berwarna putih dengan leher yang terikat tali tampar.

Melansir dari Kompas.com, Rusdianto sendiri sudah dikabarkan menghilang sejak Senin (21/10/2019) lalu.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera menjelaskan, pada saat itu, Rusdianto mendapatkan order GoCar dari tersangka, Gianto (36), dengan rute ke Pondok Maritim wilayah Surabaya Selatan.

Baca Juga: Viral Kisah Haru Driver Ojol Narik Malam-malam Demi Keluarga, Sang Anak Ikut Dibawa dan Tertidur Pulas di Gendongannya

Rusdianto selaku driver taksi online pun menjemput tersangka menggunakan mobil Suzuki Ertiga L 1239 XD.

Sesampainya di lokasi, tersangka meminta untuk diantarkan lagi ke Graha Family.

Namun di tengah perjalanan, tersangka justru menyuruh Rusdianto untuk berhenti tepat di belakang National Hospital.

Baca Juga: Viral! Jenazah Pria Tanpa Kepala Ditemukan di Pinrang pada Tengah Malam, Pihak Kepolisian Buka Suara

Di lokasi itulah pelaku tiba-tiba melilitkan tali tampar ke leher Rusdianto dari bangku belakang.

Setelah korban meninggal, pelaku kemudian mengambil alih kemudi dan meluncur ke arah Malang untuk membuang jasad korban.

"Namun rencana berubah, dan jenazah dibuang di bahu jalan tol Pandaan-Malang dekat saluran air, sekitar pukul 5 sore," kata Barung.

Baca Juga: Tersebar Video Viral Berisi Rekaman Ucapan Guru Sebelum Meninggal Dunia, Ditusuk Muridnya di Sekolah

Tewasnya Rusdianto tentu menyisakan luka yang mendalam, terlebih bagi calon istrinya, Dewi Puspitasari (39).

Seperti diketahui, Rusdianto sendiri sudah menduda dan selama ini tinggal menumpang di rumah bos pemilik mobil yang dia kendarai untuk narik GoCar.

Sementara Dewi Puspitasari, warga Benowo, Surabaya juga menjanda.

Baca Juga: Habiskan Dana Bantuan Rp 2,3 Miliar untuk Beli Miras, Narkoba, dan Sewa Pelacur, Seorang Ayah Biarkan Anaknya yang Sakit Keras Tewas Mengenaskan

Keduanya sendiri merupakan pasangan kekasih yang akan melangsungkan pernikahan pada Desember 2019 mendatang.

*Komunikasi Terakhir*

Melansir dari Surya Malang, Dewi menuturkan sempat berkomunikasi melalui WhatsApp dengan Rusdianto pada Senin pagi sebelum kejadian.

Baca Juga: Putri Konglomerat MNC Group Angela Tanoesoedibjo Dipercaya jadi Wakil Menteri Wishnutama, 2 Bos Media Resmi Perkuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Saat itu, Rusdianto sempat menelepon Dewi, namun kemudian buru-buru pamit karena akan mengantar penumpang.

"Nggak bisa lama-lama ngobrolnya, bilang kalau ada customer. Saya nggak ganggu. Terakhir itu pukul 13.15 WIB, sepertinya posisi dapat orderan," kata Dewi Puspitasari di rumahnya, Benowo, Kamis (24/10/2019).

"Sudah ya, Ma, bawa customer," kata Dewi menirukan perkataan Rusdianto.

Baca Juga: Ngakunya Hanya Penasaran Lihat Kulkas yang Selalu Dikunci, Rifki Justru Khilaf dan Bawa Lari 162,5 Gram Emas Mertua yang Tersimpan di Dalamnya

Karena tak ingin menganggu, Dewi pun hanya bisa menunggu calon suaminya selesai bekerja.

*Tak Dapat Dihubungi*

Dewi pun baru menghubungi calon suaminya itu lagi pada malam hari.

Namun nomor Rusdianto tidak dapat dihubungi.

Baca Juga: Miliarder ini Nekat Menjadi Gelandangan, Kedoknya Terbongkar karena Gigi Putih Seharga 73 Juta Hingga Diancam akan Dibunuh

Padahal biasanya sekitar jam-jam segitu mereka berdua sering berbincang lewat telepon.

"Saya hubungi lagi pukul 19.45 WIB sudah off handphone-nya. Biasanya jam segitu telepon ngobrol bisa lama sambil nunggu orderan yang nyangkut," terang Dewi.

Dewi pun kemudian mulai bertanya-tanya saat nomor Rusdianto yang satunya juga ikut tidak bisa dihubungi.

Baca Juga: Gunakan Kapsul Keperawanan untuk Kelabuhi Laki-laki Hidung Belang, Dua Muncikari di Bogor Percaya Diri Pasang Tarif Hingga Rp 20 Juta Sekali Kencan

Karena tidak biasanya kedua nomor Rusdianto tidak dapat dihubungi.

"Dia enggak ada izin, pamit, cuma ngomong antar customer. Saya juga enggak tanya. Biasanya saya tanya, ngambil penumpang di mana. Tapi ini enggak tanya, ya enggak ngomong," kata ibu dua anak itu.

"Biasanya ngobrol, berangkat kerja pagi telepon dulu. Komunikasi setiap hari lewat telepon, karena nggak setiap hari ketemu," terangnya.

Baca Juga: 39 Mayat di Temukan Berada di Dalam Truk Kontrainer : Jenazah Diduga Imigran

Ia dan keluarga Rusdianto pun sempat panik dan kemudian memilih melapor ke Polsek Pakal Surabaya.

*Akan Menikah 2 Bulan Lagi*

Satu hari kemudian, Dewi harus menerima kenyataan pahit bahwa calon suaminya, Rusdianto, sudah ditemukan tewas di pinggir jalan Tol Malang-Pandaan.

Baca Juga: Pelakor Ditendang hingga Ditelanjangi Istri Sah di Depan Umum, Sang Suami Malah Mati-matian Lindungi Selingkuhan dari Amukan Istrinya

Mendengar kabar ini, ibunda dari Dewi mengatakan anaknya merasa sangat terpukul.

"Anak saya nangis-nangis. Pacaran tahun ini, mau nikah dua bulan lagi, Desember," kata Sunarsih (64), ibunda dari Dewi Puspitasari.

Dewi Puspitasari sendiri sudah menjalin hubungan asmara dengan Rusdianto selama lebih dari setahun.

Baca Juga: Kisah Oei Hui Lan, Putri Raja Gula Semarang dan First Lady Pertama Tiongkok yang Kini Masih 'Memandangi' Para Tamu Hotel Tugu Malang...

Ia mengaku jatuh hati dengan sosok Rusdianto karena dikenal sebagai pria yang mudah bergaul dan ringan tangan.

"Orangnya supel, baik banget, gampang bersosialisasi sama orang, tetangga juga kenal. Sering membantu, nggak susah orangnya. Ringan tangan, bantu-bantu," akui Dewi.

Bagi Dewi, pria yang menjalin hubungan kekasih selama satu tahun itu menjadi kekasih sekaligus teman yang selalu mensupport dan mengajarinya dewasa.

Baca Juga: Terawang Insiden Pesawat Sukhoi Jatuh di Gunung Salak 7 Tahun Lalu, Anak Indigo: Ada Pesugihan Dukun Orang-orang yang Berpengaruh di Indonesia

"Apa-apa dia cerita, ngasih semangat. Kalau ada yang jahat dia selalu diam, pesan 'sudah nanti Allah yang balas'. Gak pernah jahat sama orang," kata Dewi lirih.

Setiap hari, lanjut Dewi, Rusdianto selalu memberi kabar melalui telepon. Empat hingga lima kali telepon setiap hari.

Namun, niat Dewi untuk melangsungkan pernikahan harus dikubur dalam-dalam.

Baca Juga: Masih Bertali Pusat, Bayi Perempuan Ditemukan Tewas di Dalam Tong Sampah!

Peristiwa nahas menimpa kekasihnya yang menjadi korban pembunuhan sekaligus perampokan oleh Gianto (36), warga Kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung, Surabaya.

(*)