Find Us On Social Media :

2 Siswi SMP di Jakarta Disiram Air Keras oleh Orang Tak Dikenal, Rekan Korban: Sering Ngeliat Orang Asing Tolah-toleh di Sekolah

By Novita Desy Prasetyowati, Jumat, 8 November 2019 | 16:06 WIB

2 Siswi SMP di Jakarta Disiram Air Keras oleh Orang Tak Dikenal, Rekan Korban: Sering Ngeliat Orang Asing Tolah-toleh di Sekolah

Baca Juga: Sudah Berkeluarga Tapi Naksir Berat dengan Seorang Janda, Pria di Kalimantan Ini Tega Siramkan Air Keras ke Bocah 11 Tahun Gara-gara Cintanya Ditolak

Orang asing yang kerap dilihat Della dan teman-temannya tak menolah-noleh tetapi juga berdandan aneh.

Selain itu, orang aneh yang dicurigai tak hanya berjenis kelamin laki-laki kadang juga ibu-ibu.

Hal ini seperti pengakuan dari Dewi, siswa kelas IX yang juga mengaku kerap menjumpai orang-orang asing yang bergelagat aneh.

Baca Juga: Perankan Wanita Korban Serangan Air Keras, Deepika Padukone Menangis Terisak di Hari Pertama Syuting, Kenapa?

"Pernah ibu-ibu, pernah juga anak muda yang pakai banyak anting, suka takut sendiri sih," kata Dewi.

Dewi mengatakan setelah adanya insiden yang dialami PN dan AE, teman-temannya menjadi lebih mawas diri terhadap orang asing.

"Jadi lebih hati-hati saja kalau pulang, untungnya turun dari angkutan umum langsung rumah," ungkap Dewi.

Baca Juga: Berhias Macan Tutul sampai Kepala Badak yang Diawetkan dengan Air Keras, Sudut Rumah Mewah Mayangsari Jadi Sorotan, Terkesan Seram?

Menurut keterangan Annisa (15) rekan korban, akibat insiden penyiraman air keras tersebut, banyak orang tua yang khawatir terhadap anak-anak mereka.

"Iya khawatir banget, kemarin saja orang tua banyak yang jemput anaknya kesini," kata Annisa saat ditemui di sekolahnya Kamis (7/11/2019) sore.

Tak hanya itu, para orang tua juga memberi pesan agar tidak pulang terlalu petang.

Baca Juga: Transformasi Mengejutkan Deepika Padukone, Wajah Rusak Bagaikan Terkena Air Keras

"Iya orang tua saya sampai bilang jangan pulang malem-malem, jadi khawatir gitu," kata Annisa.

Termasuk pihak sekolah yang ikut memperketat penjagaan terhadap siswa-siswi mereka.

"Guru-guru jadi lebih ketat mengawasi siswa yang pulang sore karena ekstrakulikuler, " ungkap Amanta, rekan korban yang lain. (*)