Find Us On Social Media :

Seluruh Operator Matikan Internet saat Nyepi di Bali, Begini Tanggapan Warga

By Aditya Prasanda, Kamis, 8 Maret 2018 | 16:18 WIB

Ilustrasi Nyepi | Tribun Bali

Seruan bersama tersebut juga ditandatangani oleh Gubernur Bali Made Mangku Prastika, Komandan Korem 163/Wirasatya I Gde Widiyana dan Kapolda Bali Petrus R Golose.

Surat tersebut berisi delapan seruan, termasuk larangan siaran bagi televisi dan radio dan kewajiban menjaga dan menghormati Hari Raya Suci Nyepi.

Satu hal yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya adalah seruan keempat berupa provider penyedia jasa seluler yang diharapkan untuk mematikan data seluler (internet) dari Sabtu 17 Maret 2018 pukul 06.00 WITA hingga Minggu 18 Maret pada jam yang sama.

Permohonan akan disampaikan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diharapkan dapat mengabulkan usulan yang dihasilkan dari rapat tersebut.

"Saya yakin Kominfo akan mendukung usulan ini, untuk membantu umat Hindu di Bali untuk lebih fokus dalam beribadah saat Nyepi," kata Gusti Ngurah.

Jika pun Kementerian Informasi tak mengabulkan permintaan mereka, surat ini akan tetap menjadi imbauan bagi operator dan umat Hindu. "Hanya satu hari dalam setahun, saya berharap para operator bisa mendukung Nyepi, dan umat Hindu bisa lebih dalam memaknai Nyepi."

Ternyata Ini Penyebab Kentut Bau Tak Sedap, Wah Apa Saja ya?

Tanggapan beragam datang dari pelaku usaha dan warga Bali.

Pengusaha I Gde Wiratha, pemilik beberapa hotel, pub, restoran dan cruise di Bali–termasuk Ku De Ta dan Double Six–mendukung penuh keputusan Parisadha Hindu Dharma Indonesia. Kondisi tanpa internet dianggapnya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis yang ingin sesuatu yang berbeda.

I Gde Wiratha justru berharap pemerintah bisa benar-benar memutuskan jaringan internet di Bali selama Nyepi.

"Bagus, kalau sampai benar bisa dilakukan, berarti ini cuma satu-satunya di dunia yang bisa memutuskan kepentingan individu demi menghormati alam semesta, sehari tok, 24 jam selama setahun. Mana ada di tempat lain di dunia yang bisa begitu," kata dia.

Mantan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran sekaligus mantan Ketua Kadin Bali ini optimistis padamnya internet tak ada menimbulkan masalah bisnis.