Find Us On Social Media :

Pasca Jatuhnya Bom Udara di Suriah, Inilah Relawan Wanita Pertama yang Menjadi Korban Perang

By Nindya Galuh Aprillia, Minggu, 11 Maret 2018 | 22:28 WIB

Beginilah situasi pasca jatuhnya bom udara di suriah yang tewaskans eorang relawan perempuan

Mereka bertugas mencari orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan setelah bom dan serangan udara di Suriah.

Organisasi itu memiliki motto: 'menyelamatkan satu kehidupan adalah menyelamatkan seluruh umat'

Menurut mereka motto itu tertulis di dalam Al Quran.

( BACA : Selain Bahas Kontrofersi Pemotretan di Toll Surabaya, Syahrini Konsultasi Projek Besar di Praha, Ceko )

Beberapa relawan tersebut berasal dari berbagai lapisan masyarakat termasuk penjahit, tukang kayu, buruh, hingga dokter.

Organisasi tersebut diklaim telah menyelamatkan lebih dari 62.000 nyawa sejak tahun 2013.

Namun, wanita malang bernama Sobhiya harus meninggal dan menjadi target utama musuh.

Sebagai ungkapan duka kelompok tersebut menuliskan pesan haru di Twitter.

( BACA : Pilihan Busana Gracia Indri Ini Bisa Dicontek Agar Outfit Liburanmu Makin Fashionable! )

"Kami sedih mendengar kabar bahwa Sobhiya Alsa'ad terbunuh."

"Ia tewas bersama beberapa anggota keluarganya setelah pemboman udara yang menargetkan rumah mereka di Kafarsgana di selatan Idlib."

"Dia adalah relawan White Helmet wanita pertama yang terbunuh, jasanya tidak akan pernah terlupakan," tulis postingan tersebut.

( BACA : 5 Tradisi Minum Teh Paling Unik di Dunia, Salah Satunya Diolah Dengan Bumbu Masak )

Para pendukung mengatakan mereka berkabung atas pengumuman tersebut.

Beberapa orang yang pernah ditolong Sobhiya Alsa'ad mengatakan ia adalah sosok yang berani. (*)