Grid.ID - Ari Askhara, Dirut Garuda terciduk selundupkan barang-barang ilegal hingga jabatan yang ia miliki dicopot oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Tak hanya kehilangan jabatan sebagai Dirut Garuda, Ari Askhara juga disebut oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani telah merugikan negara hingga Rp 1,5 miliar.
Jelas saja, pasalnya Ari Askhara telah menyelundupkan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton yang memiliki harga mahal.
Kedok penyelundupan yang dilakukan Dirut Garuda itu terbongkar oleh petugas Bea Cukai yang menemukan penyelundupan tersebut di hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF) pada Minggu (17/11/2019) lalu.
Melansir dari laman Kompas.com, Erick Thohir memaparkan Ari Askhara beserta rekan dekatnya di Garuda berinisial IJ di Amsterdam telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak tahun 2018.
Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, pemilik motor dan sepeda tersebut merupakan karyawan on board dalam penerbangan dari Perancis ke Indonesia.
“Dibawa oleh salah satu karyawan yang on board dalam penerbangan tersebut,” kata Ikhsan dalam keterangan resminya.
Selain menemukan onderdil motor Harley Davidson, petugas juga menemukan barang ilegal lain di lambung pesawat milik PT Garuda Indonesia (Persero) Airbus A330-900.
Dirut yang telah menjabat selama 2 tahun tersebut diketahui telah melakukan penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
Tak ayal, Erick Thohir, Menteri BUMN langsung mencopot jabatan Ari Askhara dan menggantinya dengan Fuad Rizal.
Melansir dari laman Tribunnews.com, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia, Fuad Rizal ditunjuk untuk menjadi pelaksana tugas (Plt) Dirut Garuda.
Fuad akan menggantikan sementara Ari Askhara yang diberhentikan Menteri BUMN Erick Thohir akibat kasus penyelundupan onderdil Harley senilai ratusan juta dan dua seperda Brompton puluhan juta.
Seperti diwartakan Grid.ID sebelumnya, motor Harley Davidson tipe Shovelhead 1972 memiliki harga kisaran Rp 800 juta, sedangkan sepeda Brompton diperkirakan seharga Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per unit.
Namun ternyata, Sri Mulyani yang ikut mengomentari kasus Ari Askhara dan menyebut mantan Dirut Garuda itu merugikan negara miliaran rupiah juga memiliki sepeda yang sama.
Sepeda jenis Brompton pernah dinaiki sang Menteri Keuangan saat bersepeda bersama suami.
Hal itu seperti yang tampak dibagikan laman Twitter @IlhamMwijaya, pada (5/12/2019) lalu.
Dari laman yang sama, Ilham juga menuliskan keterangan terkait foto tersebut.
"Menkeu Sri Mulyani dan Suami, sedang merasakan nikmatnya naik sepeda brompton. Semoga bea masuk sepedanya sudah dibayar lunas...," tulis @IlhamMwijaya.
Baca Juga: Sempat Dituding Sebagai Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Kini Justru Satu Tim dengan Prabowo
Sri Mulyani dan suami juga tampak mengenakan kaos berwarna oranye yang sama.
Melansir dari laman Kompas.com, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nufransa Wira Sakti menyampaikan kejadian pada foto tersebut terjadi pada tahun 2017.
"Foto tersebut diambil pada acara Sepeda Santai dalam rangkaian Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) Tahun 2017," ujar Nufransa saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (6/12/2019).
Selain itu, Nufransa juga menjelaskan bahwa sepeda yang dipakai oleh Sri Mulyani dan suami bukanlah sepeda milik pribadi, melainkan sepeda yang disediakan oleh panitia HORI 2017.
"Kedua sepeda tersebut tidak dimiliki oleh Menkeu dan suami, tetapi disediakan oleh panitia HORI 2017," ujar Nufransa.
Seperti yang diketahui, merk sepeda Brompton belakangan viral usai Dirut Garuda tertangkap tangan menyelundupkannya ke Indonesia.
Sementara itu, terkait merek sepeda yang digunakan Sri Mulyani dan suami, Nufransa mengaku tidak begitu paham merek tersebut. (*)