Grid.ID - Akibat melakukan penyelundupan motor Harley Davidson serta sepeda Brompton, jabatan Dirut Garuda yang disandang Ari Askhara dicopot Menteri BUMN Erick Thohir.
Keputusan menteri BUMN Erick Thohir itu menuai banyak dukungan dari karyawan PT Garuda Indonesia.
Pencopotan jabatan Dirut Garuda dari Ari Askhara dilakukan lantaran telah merugikan negara hingga miliaran rupiah.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," kata Erick Thohir seperti dikutip dari Tribunnews.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut kasus penyelundupan yang dilakukan Ari Askhara merugikan negara hingga Rp 1,5 miliar.
"Kerugian negara mulai dari Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," ujar Sri Mulyani di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta pada Kamis (5/12/2019).
Baca Juga: Harga Jam Tangan Milik Dirut Garuda yang Dipecat oleh Erick Thohir Ini Bikin Netizen Melongo!
Langkah pencopotan jabatan yang dilakukan Erick Thohir terhadap Dirut Garuda Indonesia itu pun mendapat dukungan dari para karyawan perusahaan.
Salah satunya tampak dari adanya kiriman karangan bunga yang membanjiri pelataran Gedung Kementerian BUMN di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Karangan bunga tersebut bertuliskan ucapan terima kasih dan dukungan atas dicopotnya jabatan Ari Askhara..
"Garuda Indonesia tidak butuh direktur kaleng-kaleng," tulisnya seperti dikutip dari Kompas.com, pada Minggu (8/12/2019).
"Terima kasih Menkeu dan MenBUMN yang membebaskan kami dari kepimpinan yang dzolim."
"Ganti Dirut yang mensejahterakan karyawan, bukan mensejahterakan pejabat," tulis sang pengirim karangan bunga.
Kedzaliman Ari Askhara pun diungkap oleh Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Muttaqin.
Hal ini seperti yang tampak pada tayangan Sapa Indonesia Malam yang diunggah YouTube KompasTV, pada Jumat (6/12/2019).
Menurut Zaenal terdapat banyak tindakan sewena-wena yang dilakukan oleh kepemimpinan Ari Askhara.
"Dari awal memang dibentuk semacam komunitas pendukung dia (Ari Askhara), dari serikat pekerja, dari teman-teman yang memang loyal kepada dia," ungkap Zaenal Muttaqin.
Tak hanya itu, menurut Zaenal, karyawan yang mau menuruti perintah Ari Askhara akan mendapat keloyalan dari sang bos seperti kenaikan jabatan.
"Karena tidak gratisan, mereka yang masuk ke dalam tim atau komunitas dia akan dapat jabatan."
"Akhirnya mereka jadi loyal kepada Pak Ari, sehingga apapun yang dilakukan oleh Pak Ari didukung penuh oleh pegawai-pegawai yang loyal," kata dia.
Sementara para karyawan yang tak memberi dukungan kepada Ari Askhara tergabung dalam organisasi IKAGI.
Zaenal juga mengatakan karyawan yang berani membangkang perintah Ari Askhara bisa langsung dikeluarkan dari perusahaan Garuda Indonesia.
Tak hanya itu, Ari juga kerap mengancam para karyawannya yang melawan akan dipindahtugaskan ke Sorong, Papua Barat.
"Siapa pun yang berani, langsung out, jabatan bisa hilang besoknya. Misalnya dilawan, nih, sekarang kebijakan Pak Ari, besok dipindahkan ke Sorong," terang Zaenal Muttaqin.
Zaenal Muttaqin juga mengatakan awak kabin yang melawan akan diberi hukuman dengan melarang ikut terbang, alias di grounded.
"Untuk kabin begitu ngelawan, besok di-grounded, termasuk saya," ujar Zaenal Muttaqin.
"Sampai hari ini, saya sudah empat bulan di-grounded tanpa alasan yang jelas, memang dia mencari-cari kesalahan saya."
"Sebelumnya saya sudah di-grounded karena perselisihan perjanjian kerja sama yang tidak rampung dan pemerintah tidak dapat melakukan eksekusi," tambahnya.
Sebagai Ketua IKAGI, Zaenal Mutaqin mengatakan sudah melaporkan tindakan perlawanan hukum yang dilakukan Ari Askhara ke Pengadilan Negeri (PN) Cibinong.
"Kami gugat ke pengadilan PN Cibinong perbuatan melawan hukum atas personal, kelakuan dia, bukan jabatan ya," pungkas Zaenal Muttaqin.
Zaenal juga berharap agar pemerintah membuatkan Undang-undang tentang jam kerja untuk awak kabin. (*)