Find Us On Social Media :

Rahasia Kemenangan Donald Trump: di Balik Bocornya 50 Juta Data Pribadi Pengguna Facebook, Benarkah Ada Kongkalikong?

By Aditya Prasanda, Kamis, 22 Maret 2018 | 23:09 WIB

Donald Trump | Grid.ID

Dari data satu pengguna ia dapat memetakan ketertarikan kita pada banyak hal, alamat domisili, hingga data jejaring pertemanan kita.

Facebook berkilah aplikasi itu hanya diunduh 270.000 pengguna saja.

Namun kenyataannya, 50 juta data pengguna Facebook berhasil terjaring menilik pernyataan seorang mantan anggota Cambridge Analytica, Christopher Wylie.

Dari puluhan juta data yang digadaikan itulah Facebook memperoleh pemasukan dalam jumlah besar.

Dalam kasus Trump, Cambridge Analytica menggiring para pengguna yang telah mereka jaring dengan meningkatkan popularitas Trump di beranda media sosial mereka.

Berfoto di Berlin Holocaust Memorial Jerman, Syahrini Kembali Menuai Kecaman Netizen

Sengaja atau Pura-pura Tidak Tahu?

Bocornya data pengguna Facebook bukanlah hal yang mengherankan bagi Sandy Parakilas, mantan Manajer Operasional Facebook yang kini bekerja sebagai Manajer Produksi layanan ride-sharing Uber. 

Menurut Sandy Parakilas, penyalahgunaan data pribadi pengguna Facebook oleh para pengembang pihak ketiga merupakan hal yang lumrah.

Pasalnya, Facebook tak punya sistem kontrol yang mumpuni untuk mengawasi pergerakan mereka. 

“Saya khawatir Facebook tidak dapat memonitor semua data yang ia berikan untuk para pengembang. Mereka tak tahu apa yang dilakukan para pengembang dengan data itu,” ia menjelaskan. 

Sandy Parakilas menilai Facebook kurang memperhatikan mekanisme penegakan hukum bagi para pengembang pihak ketiga.