Find Us On Social Media :

Bongkar Analisa Perilaku 2 Polisi Pelaku Penyiraman Air Keras Novel Baswedan yang Sempat Teriak-teriak di Depan Media, Pakar Ekspresi: Tidak Ada Emosi Marah Maupun Dendam!

By Novita Desy Prasetyowati, Selasa, 31 Desember 2019 | 18:42 WIB

Bongkar Analisa Perilaku 2 Polisi Pelaku Penyiraman Air Keras Novel Baswedan yang Sempat Teriak-teriak di Depan Media, Pakar Ekspresi: Tidak Ada Emosi Marah Maupun Dendam!

Grid.ID - Dua pelaku penyiraman Novel Baswedan telah dibekuk polisi dan dibawa ke Polda Metro Jaya pada Jumat (27/12/2019) lalu.

Kedua pelaku yang berstatus sebagai polisi aktif ini mengaku dendam dan menyebut Novel Baswedan pengkhianat.

Hal itu terungkap saat pihak kepolisian menggiring kedua pelaku penyiraman air keras ke Novel Baswedan beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dua Pelaku Penyiraman Air Keras Berstatus Polisi Aktif, Novel Baswedan: Saya Tidak Pernah Bertemu Orang-orang Itu!

Tak hanya itu, salah satu pelaku penyiraman air keras itu juga berteriak saat digiring polisi usai melakukan konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan melakukan teror kepada Novel Baswedan lantaran pelaku merasa penyidik KPK itu seorang pengkhianat.

"Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia pengkhianat," ucap pelaku RB, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com pada Selasa (31/12/2019).

Baca Juga: Angkat Bicara Mengenai Pelaku Penyiraman Air Keras Terhadap Novel Baswedan, Jokowi: Jangan Sebelum Ketemu Ribut, Setelah Ketemu Ribut!

Pelaku lantas digiring polisi untuk dimasukkan ke dalam mobil guna proses penyidikan lebih lanjut.

Motif dendam pribadi pun diungkap kedua pelaku saat diintrogasi pihak kepolisian.

Salah seorang pakar mikroekspresi pun mengungkap makna di balik teriakan salah satu pelaku penyerangan Novel Baswedan yang menyebut penyidik KPK itu pengkhianat.

Baca Juga: Tuduh Kasus Penyerangan Terhadap Novel Baswedan Rekayasa, Dewi Tanjung: Pelaku Penyerangan Novel Baswedan Masih Punya Nurani

Seperti dilansir GRID.ID dari laman Tribun Bogor, seorang pakar ekspresi dan gestur, Handoko Gani mengungkap makna teriakan pelaku.

Pasalnya, meski pelaku tampak kesal, Handoko justru membongkar makna di baliknya.

Selain itu, menurut Handoko Gani tidak ada ekspresi yang menggambarkan pelaku menyimpan dendam kepada Novel Baswedan.

Baca Juga: Viral Tagar #Tangkapdewitanjung Lantaran Tudingan kepada Novel Baswedan Tak Terbukti, Dewi Tanjung Tak Ambil Pusing: Tagarnya Hanya 11 Ribu Saja Sedangkan Penduduk Indonesia Ada 280 Juta Jiwa

"Ndak, tidak terlihat emosi marah atau perasaan dendam," kata Handoko Gani kepada TribunnewsBogor.com, seperti yang dilansir GRID.ID pada Selasa (31/12/2019).

Menurut Handoko, nada bicara tinggi pelaku tidak menggambarkan emosi yang meledak-ledak.

"Nada tinggi bukan berarti 100% marah apalagi dendam. Bisa juga bawaan anatomi tubuh. Kita tahu orang-orang dari etnis tertentu bisa bersuara besar,"

Baca Juga: 2 Pelaku Lapangan Sudah Ditangkap, Tim Advokasi Novel Baswedan Desak Polisi Ungkap Jenderal dan Aktor Intelektual Lain yang Terlibat

Bisa juga karena profesi. Contoh, Tukang Parkir, Guru Olahraga, Pembicara, Interviewer, Polisi rata-rata suaranya besar," jelas Handoko.

Meski begitu, Handoko Gani mengaku analisis tersebut merupakan sebuah hipotesis awal.

Ia memerlukan investigasi lebih untuk mengungkap ekspresi yang sesungguhnya.

Baca Juga: Pernah Sebut Kasus Novel Bohong Hingga Buat Laporan Polisi, Dewi Tanjung: yang Saya Maksud Rekayasa Adalah Kebutaan Novel Baswedan!

"Analisis itu baru hipotesis awal. Perlu video durasi panjang dalam konteks Investigasi atau Interview langsung," kata Handoko.

Baca Juga: Rumah Mewahnya Terendam Banjir, Yuni Shara Justru Tampil Seksi Pakai Celana Hot Pants Sobek-sobek!

Novel Baswedan pun tak langsung memercayai modus pelaku penyerangan dirinya yang mengatakan punya dendam pribadi.

"Saya nggak pernah bertemu dengan orang-orang itu, saya ndak kenal, ndak pernah bertemu," ujarnya dikutip Grid.ID dari Kompas.com pada Selasa (31/12/2019).

Baca Juga: Temukan adanya Keanehan, Tim Advokasi Novel Baswedan Beberkan Kejanggalan pada Penangkapan Dua Pelaku Penyerangan: Presiden Harus Beri Sanksi Tegas!

Menanggapi pelaku yang menyebutkan dirinya adalah seorang pengkhianat, Novel pun angkat bicara.

"Berkhianat dalam hal apa coba, apa yang dikhianati. Bukankah tugas pemberantas korupsi adalah tugas negara?" ujarnya.

"Seandainya melakukan tugas negara, tugas untuk kebangkitan negara dianggap mengkhianati koruptor, ya jangan-jangan dia berpihak pada koruptor," tegasnya.

Baca Juga: Teriak dengan Suara Lantang di Depan Wartawan Saat Digiring ke Mobil Polisi, Pelaku Penyerang Novel Baswedan: Tolong Dicatat! Saya Nggak Suka Karena Novel Pengkhianat!

Baca Juga: Pamer Lekuk Tubuh, Lihat Seksinya Nia Ramadhani Pakai Baju Renang Saat Liburan di Pantai

Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo pun mengatakan pihaknya akan mengusut kasus Novel Baswedan hingga tuntas.

"Tentu opini-opini publik apakah ini dilakukan sendiri atau ada yang menyuruh semua kemungkinan masih kami dalami," kata Listyo di gedung PTIK, Jakarta, Sabtu (28/12/2019) dilansir dari Kompas.com.

"Karena semua harus kami buktikan, fakta-fakta, keterangan yang kami dapat, kemudian ada kesesuaian," imbuhnya.

Baca Juga: Foto Bareng Syahnaz yang Tengah Hamil Besar, Tas Super Besar yang Dibawa Mama Amy Justru Bikin Salfok, Berapa Harganya?

Baca Juga: Tanpa Makeup Tebal, Marion Jola Unggah Video Lagi Dance Sambil Pakai Baju Tidur

(*)