Find Us On Social Media :

Selain Wuhan, Berikut Lokasi di Dunia yang Juga Dijuluki Kota Mati

By None, Sabtu, 25 Januari 2020 | 13:37 WIB

Kota ini menjadi tempat terlarang, dan hanya kalangan terbatas yang boleh memasuki.

Namun hal ini tidak serta merta membuat Varosha kembali seperti sebelumnya.

Kota ini masih kosong dan hanya menyisakan panorama bangunan di tepi pantai yang kini terbengkalai.

Centralia, Amerika Serikat

Pada tahun 1962, percikan api berhasil membakar cadangan batu bara di bawah kota Centralia di Pennsylvania.

Percikan api ini diyakini berawal dari pembakaran sampah kota dan terus merambat.

Kebakaran ini bahkan masih berlangsung hingga lebih dari 50 tahun. Bahkan api akan terus menyala sampai 250 tahun ke depan.

Kejadian ini membuat penduduk Centralia satu per satu meninggalkan tempat ini.

Tak hanya masalah kebakaran, semakin tingginya kandungan karbon monoksida dan runtuhnya tanah semakin membuat kekhawatiran warga menjadi tak terkendali.

Baca Juga: Rumah Sakit Sampai Kewalahan, Pasien Virus Corona Membludak di Rumah Sakit Wuhan dan Dibaringkan di Lantai Akibat Kehabisan Ranjang Pasien, Simak Videonya

Pulau Hashima, Jepang

Pulau yang lebih dikenal sebagai Gunkanjima awalnya dibangun bagi pekerja di tambang batu bara lepas pantai Jepang pada 1887.

Karena jaraknya jauh dari pantai, pulau ini kemudian menjadi tempat tinggal permanen penambang beserta keluarga mereka.

Selang beberapa tahun, Pulau Hashima berubah menjadi pemukiman dengan dengan penduduk lebih dari 5.000 jiwa.

Pulau ini bahkan memiliki beberapa fasilitas dan hiburan seperti klub malam, bioskop, kolam renang, kompleks pertokoan, dan pachinko parlor atau tempat gim Jepang.

Penutupan tambang pada 1974 membuat Hashima mulai ditinggalkan penduduknya. Dengan cepat, pulau itu kembali kosong tak berpenghuni.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Kota yang Ditinggalkan Penduduknya"

(*)