Find Us On Social Media :

Dua Pendamping yang Memaksa 77 Siswa Makan Kotoran Manusia Akhirnya Dikeluarkan dari Sekolah, Pihak Seminari Berikan Klarifikasi dan Memohon Maaf

By Novia, Rabu, 26 Februari 2020 | 14:49 WIB

Suasana setelah rapat bersama orang tua siswa dan pihak sekolah di aula Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25-2-2020).

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Dua pendamping siswa yang melakukan tindak perpeloncoan tak manusiawi akhirnya dikeluarkan.

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, sebanyak 77 dari 89 siswa kelas VII Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ( NTT), dipaksa untuk memakan kotoran manusia oleh dua pendampingnya tersebut.

Seperti dikutip dari Tribun Ternate pada Rabu (26/2/2020) kejadian ini bermula saat kedua pendamping tersebut menemukan fases atau kotoran manusia di dalam kantong di sebuah lemari kosong.

Baca Juga: Tak Lagi Menjadi Negara Berkembang, Indonesia Sebenarnya Punya Sumber Kekayaan yang Bisa Membuatnya Setara dengan AS ataupun China, Tapi Mengapa Tak Kunjung Kaya?

Salah seorang siswa yang enggan disebutkan namanya mengaku dan menceritakan insiden tersebut bermula.

Mulanya para siswa akan kembali ke asrama setelah jam istirahat.

Namun, akhirnya semua dipanggil oleh kedua pendamping yang merupakan seniornya.

Pendamping itu disebutkan memanggil semua siswa untuk menanyakan siapa yang menyimpan kotoran di dalam lemari.

Baca Juga: Dikabarkan Sudah Punya Suami, Pedangdut Ini Malah Blak-blakan Pamer Kemesraan dengan Penabuh Kendang Didi Kempot, Status Pernikahannya pun Dibongkar Teman Dekat

Namun dikarenakan tak ada yang mengaku, sang pendamping justru menyendokkan kotoran tersebut dan diusapkan ke dalam mulut para siswa.

"Kami terima dan pasrah. Jijik sekali. Tetapi kami tidak bisa melawan," ujar siswa kelas VII yang tak ingin namanya disebutkan.