Find Us On Social Media :

Nekat Gelar Resepsi Super Mewah dengan 32 Ribu Tamu Undangan di Tengah Wabah Corona, Wakil Wali Kota Samarinda Ngeyel Sampai Siapkan 4 Dokter, Ruang Perawatan serta Ambulans: Insya Allah, Musibah Itu Datang dari Allah

By Arif Budhi Suryanto, Minggu, 22 Maret 2020 | 10:35 WIB

Wakil Wali Kota Samarinda Nekat Gelar Resepsi Pernikahan Putrinya Meski Ditengah Wabah Corona.

Baca Juga: Viral Video Calon Marinir Nangis Sesenggukan Sambil Ditenangkan Kalapetal Gatot Hariyanto, Air Matanya Tak Berhenti Berlinang Begitu Dengar Kematian Ibunya Tepat di Hari Keluluasan Anggota TNI AL

Tidak Ada Lockdown Hanya Social Distancing

Sebagai tambahan informasi, pemerintah Indonesia melalui Ketua Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan penguncian wilayah atau lockdown.

Keputusan untuk tidak memberlakukan lockdown di Indonesia sendiri merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo.

"Saya tegaskan, pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi yang telah memberikan instruksi kepada Kepala Gugus Tugas, bahwa tidak akan ada lockdown," terang Doni, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Sebagai gantinya pemerintah Indonesia mengeluarkan sejumah himbauan kepada masyarakat, salah satunya adalah dengan menjaga jarak atau social distancing.

"Yang paling penting mematuhi kebijakan pemerintah, yaitu social distancing atau lebih mudah kita bisa artikan jangan saling berdekatan. Dilarang saling berdekatan dan dilarang berkumpul," kata Doni.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Sindir Telak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang Seenak Diri Tawar Jam Tangan Mewahnya, Ari Lasso Tolak Permintaan Sultan Andara Sampai Krisdayanti Tak Mau Dipoligami Raul Lemos

Pihaknya berharap agar masyarakat dapat mematuhi himbauan pemerintah ini agar persebaran virus corona (Covid-19) dapat ditekan.

"Kalau ini dipatuhi InsyaAllah kita bisa mengurangi masyarakat yang terpapar," kata Doni lebih lanjut.

Sebab seperti yang dikatakan oleh Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, penerapan lockdown di Indonesia sendiri dinilai terlalu sulit dan hanya akan berdampak di segi ekonomi, sosial, dan keamanan.

"Kalau kita bicara lockdown kan sebenarnya sudah karantina wilayah, kalau kita bicara wilayah Indonesia ini kan besar sekali. Jadi kalau lockdown nasional kan nanti ada aktivitas ekonomi, jadi ini hal yang perlu diperhatikan,” kata Wiku, seperti yang dikutip dari Tribun Manado.

Namun pihaknya menegaskan. setiap masyarakat dapat melakukan karantina sendiri dengan cara social ditancing.

"Jadi kalau mau karantina kan sebenarnya, karantina bisa bertahap, mulai dari rumah, kita di rumah tidak pergi, untuk rumah yang padat mungkin nanti cari solusi yang lain. Jadi karantina rumah, karantina wilayah, dan mungkin terakhir baru karantina rumah sakit,” sambung dia.

Selain menjaga jarak, hal lain yang perlu dilakukan demi mencegah penyebaran virus yaitu, tidak berjabat tangan, cuci tangan, hindari kerumunan dan memakai masker di tempat ramai.

(*)