Find Us On Social Media :

Nekat Gelar Resepsi Super Mewah dengan 32 Ribu Tamu Undangan di Tengah Wabah Corona, Wakil Wali Kota Samarinda Ngeyel Sampai Siapkan 4 Dokter, Ruang Perawatan serta Ambulans: Insya Allah, Musibah Itu Datang dari Allah

By Arif Budhi Suryanto, Minggu, 22 Maret 2020 | 10:35 WIB

Wakil Wali Kota Samarinda Nekat Gelar Resepsi Pernikahan Putrinya Meski Ditengah Wabah Corona.

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Mewabahnya virus corona di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan himbauan tegas dengan meminta masyarakat untuk melakukan social distancing.

Himbauan ini pun telah diterapkan oleh Gubernur Kalimantan Timur dengan mengeluarkan surat edaran nomor 440/1871/0213-II/B.Kesra.

Dalam surat edaran yang dikeluarkan pada Selasa (17/03/2020) lalu, pihaknya meminta agar semua kegiatan yang berhubungan dengan kerumunan massa ditunda.

Baca Juga: Rafathar Sunat, Melly Goeslaw Unggah Foto Lawas Anak Raffi Ahmad yang Masih Botak Plontos

Hal ini terkait dengan upaya pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona di masyarakat.

Pasalnya virus corona dapat dengan cepat menyebar melalui kontak langsung dengan penderita, seperti misalnya cipika cipiki dan berjabat tangan.

Selain itu, menyentuh benda yang sebelumnya terkena droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk atau bersin pasien juga akan meningkatkan resiko tertular corona.

Oleh karena itu pula, Wali Kota Samarinfa Syaharie Jaang juga mengeluarkan surat edaran yang serupa.

Baca Juga: Tenggak 30 Kilo Minuman Keras, Gajah-Gajah Ini Teler di Kebun Teh

Dalam surat edaran nomor 440/0408/100.02 Syaharie meminta masyarakatnya untuk menghindari kerumunan massa, tempat wisata, serta menjaga jarak dengan orang lain dengan tetap berada di dalam rumah.

Namun upaya Wali Kota Samarinda ini justru terlihat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh wakilnya.

Sebab, Wakil Wali Kota Samarinda Muhammad Barkati justru nekat menggelar resepsi pernikahan putrinya secara megah dengan mengundang sebanyak 32 ribu tamu undangan.

Melansir dari Kompas.com, acara resepsi ini akan digelar pada Minggu (22/03/2020) di Gedung Convention Hall GOR Sempaja, Jalan Wahid Hasyim, Samarinda.

Acara resepsi ini nekat digelar Berkati sebab segala persiapan yang disiapkan sejak Januari 2020 dinilai sudah matang.

Masing-masing meja sudah ditata rapi dengan 8 kursi yang melingkar.

Baca Juga: Campur Kopi dengan Minyak Kelapa, Rasakan 5 Manfaat Kesehatan Tak Terduga ini!

Peralatan, gedung, serta sarana-prasana lain bahkan sudah Berkati minta untuk disempot disinfektan terlebih dahulu.

Selain itu Berkati juga menyiapkan wastafel dan sabun untuk cuci tangan undangan, alat pendeteksi suhu tubuh hingga hand sanitizer.

"Saya juga mempersiapkan segi kesehatannya. Kami siapkan empat dokter, empat tenaga kesehatan, ruang perawatan, serta mobil ambulans standby,” ungkap Barkati.

Baca Juga: Campur Kopi dengan Minyak Kelapa, Rasakan 5 Manfaat Kesehatan Tak Terduga ini!

Bagi Berkati, tidak masalah untuk menggelar acara resepsi di tengah situasi kondisi seperti ini jika sudah melakukan tindakan pencegahan sebelumnya.

Oleh karena itu, ia akan menyerahkan semuanya kepada Allah agar acara dapat berjalan dengan lancar.

"Insyaallah musibah itu datang dari Allah. Kita berharap semua berjalan dengan baik. Semua kita kembalikan ke Allah yang menggerakan dan menjalankan kita semua,” kata Barkati.

Baca Juga: Viral Video Calon Marinir Nangis Sesenggukan Sambil Ditenangkan Kalapetal Gatot Hariyanto, Air Matanya Tak Berhenti Berlinang Begitu Dengar Kematian Ibunya Tepat di Hari Keluluasan Anggota TNI AL

Tidak Ada Lockdown Hanya Social Distancing

Sebagai tambahan informasi, pemerintah Indonesia melalui Ketua Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan penguncian wilayah atau lockdown.

Keputusan untuk tidak memberlakukan lockdown di Indonesia sendiri merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo.

"Saya tegaskan, pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi yang telah memberikan instruksi kepada Kepala Gugus Tugas, bahwa tidak akan ada lockdown," terang Doni, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Sebagai gantinya pemerintah Indonesia mengeluarkan sejumah himbauan kepada masyarakat, salah satunya adalah dengan menjaga jarak atau social distancing.

"Yang paling penting mematuhi kebijakan pemerintah, yaitu social distancing atau lebih mudah kita bisa artikan jangan saling berdekatan. Dilarang saling berdekatan dan dilarang berkumpul," kata Doni.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Sindir Telak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang Seenak Diri Tawar Jam Tangan Mewahnya, Ari Lasso Tolak Permintaan Sultan Andara Sampai Krisdayanti Tak Mau Dipoligami Raul Lemos

Pihaknya berharap agar masyarakat dapat mematuhi himbauan pemerintah ini agar persebaran virus corona (Covid-19) dapat ditekan.

"Kalau ini dipatuhi InsyaAllah kita bisa mengurangi masyarakat yang terpapar," kata Doni lebih lanjut.

Sebab seperti yang dikatakan oleh Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, penerapan lockdown di Indonesia sendiri dinilai terlalu sulit dan hanya akan berdampak di segi ekonomi, sosial, dan keamanan.

"Kalau kita bicara lockdown kan sebenarnya sudah karantina wilayah, kalau kita bicara wilayah Indonesia ini kan besar sekali. Jadi kalau lockdown nasional kan nanti ada aktivitas ekonomi, jadi ini hal yang perlu diperhatikan,” kata Wiku, seperti yang dikutip dari Tribun Manado.

Namun pihaknya menegaskan. setiap masyarakat dapat melakukan karantina sendiri dengan cara social ditancing.

"Jadi kalau mau karantina kan sebenarnya, karantina bisa bertahap, mulai dari rumah, kita di rumah tidak pergi, untuk rumah yang padat mungkin nanti cari solusi yang lain. Jadi karantina rumah, karantina wilayah, dan mungkin terakhir baru karantina rumah sakit,” sambung dia.

Selain menjaga jarak, hal lain yang perlu dilakukan demi mencegah penyebaran virus yaitu, tidak berjabat tangan, cuci tangan, hindari kerumunan dan memakai masker di tempat ramai.

(*)