Find Us On Social Media :

Ngaku Tak Tahan Liat sang Suami yang Selalu Dekat dengan Banyak Wanita hingga Tega Rencanakan Pembunuhan, Istri Hakim Jamaluddin Ternyata Sudah Siap Kawin dengan Algojo yang Disewanya Usai Eksekusi Korban!

By Arif Budhi Suryanto, Kamis, 2 April 2020 | 16:05 WIB

Istri hakim PN Medan, Zuraidah Hanum, dinyatakan sebagai otak dari pembunuhan suaminya

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Proses hukum pembunuhan Hakim Jamaluddin terus berjalan.

Pada Selasa (31/03/2020) kemarin, sidang pun tetap digelar oleh Pengadilan Negeri Medan meski dengan beberapa penyesuaian.

Dalam sidang yang dilangsungkan secara online itu, terungkap pula beberapa fakta baru.

Baca Juga: Praktek Pembunuhan Sadis Kucing di Negara ini Marak Terjadi, Dagingnya Dimakan Serta Kulitnya Dijual untuk Dibuat Tas dan Dompet

Satu di antaranya adalah niat Zuraida Hanum (41) yang akan menikah dengan salah satu algojo sewaannya, Jefri Pratama (42), usai membunuh Hakim Jamaluddin.

Melansir dari TribunMedan.com, hal ini diketahui dari dakwaan yang dibajakan Jaksa Penuntut Umum, Nurhayati Ulfia.

"Iya serius, memang rencananya kami mau menikah, bukan main-main. Selama ini kakak sudah enggak tahan, udah lama kakak pendam, udah cukup sakit hatilah," ucap Jaksa Nurhayati sambil menirikan ucapan terdakwa Zuraida Hanum.

Baca Juga: Kesulitan Baca Ekspresi Siswi SMP Pelaku Pembunuhan Bocah 5 Tahun, Tim Dokter Akhirnya Gunakan Metode Menggambar Untuk Periksa Kondisi Kejiwaan Pelaku

Sebelumnya, Zuraida Hanum sempat menghubungi Jefri Pratama dan menceritakan hubungan rumah tangganya dengan sang suami yang sudah tak harmonis lagi hingga ia ingin bunuh.

"Ngapain kau yang mati, dia yang bejat kok kau yang mati, dialah yang mati," ujar Jefri Pratama dalam surat dakwaan.

"Iya memang saya sudah tidak sanggup kalau bukan aku yang mati harus dia yang mati," balas Zuraida Hanum dalam surat dakwaan.

Baca Juga: Misteri Pembunuhan Perempuan Bertato Burung Hantu, Leher Tersayat Tapi Tak Ada Darah di TKP

Rencanakan Pembunuhan

Setelah percakapan tersebut, Jefri Pratama pun menjumpai Reza Pahlevi untuk merencanakan aksi pembunuhan.

"Dik, ada yang mau abang sampaikan, Kak Hanum ada masalah sama suaminya. Suaminya selama ini suka main perempuan,  marah-marah sama orang tua Kak Hanum, dan suaminya suka merendahkan keluarga kak Hanum,"

"Kak Hanum tidak bisa sama suaminya kalau bercerai, dia mau agar suaminya dibunuh," jelas Jefri kepada Reza.

Baca Juga: Divonis 14 Tahun Penjara Gara-gara Terlibat Kasus Pembunuhan sang Pacar, Begini Nasib Lidya Pratiwi sang Artis Sinetron yang Kini Muallaf dan Bakal Menghirup Udara Bebas

Zuraidah Hanum pun meyakinkan Reza Pahlevi dengan memberinya iming-iming uang dan umrah.

"Reza memang betul mau bantuin Bang Jefri sama kakak untuk bunuh suami kakak? Nanti kakak kasih uang seratus juta dan setelah itu nanti kita umrah," katanya.

Sempat Tidur dengan Mayat Suami Sebelum Akhirnya Dibuang

Sebagai tambahan informasi, rekonstruksi pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin (55) telah dilaksanakan yang kedua kali pada 16 Januari 2020 lalu.

Baca Juga: 14 Tahun Mendekam di Penjara Setelah Terlibat Kasus Pembunuhan Pacarnya Sendiri, Lidya Pratiwi Kini Insyaf Hingga Disebut Rajin Ibadah dan Aktif di Kegiatan Rutan

Dalam rekonstruksi itu terungkap, Zuraidah Hanum sempat tidur selama tiga jam bersama mayat suaminya.

Selain itu, ketiga tersangka juga sempat berdebat di kamar usai eksekusi korban.

Melansir dari Kompas.com, perdebatan para tersangka ini karena terkejut ada lebam-lebam merah pada wajah korban.

Baca Juga: Deretan Kasus Pembunuhan yang Terinspirasi Karakter Horor Slender Man, Beberapa Pelaku Mengaku Tak Menyesal, Termasuk Remaja Bunuh Balita

"Di sini ada perdebatan karena tidak sesuai dengan rencana awal. Karena diskenariokan pelaku, korban meninggal karena serangan jantung. Itu jam 01.00 WIB tanggal 29," terang Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin.

Hal ini tidak mereka duga sebelumnya karena kuatnya bekapan di muka korban ternyata menimbulkan bekas.

"Maka ada meninggalkan jejak dan ini tidak diizinkan istri korban karena pasti polisi menuduhnya sebagai pelaku, dan bukan serangan jantung," katanya.

Baca Juga: Sosok Slender Man yang Jadi Inspirasi Pembunuhan Balita 6 Tahun di Jakpus Awalnya Hanya Berasal dari Meme Internet, Hal ini yang Buatnya 'Nyata'

Setelah berdebat, akhirnya disepakati untuk membuang jenazah korban.

(*)