Find Us On Social Media :

Nestapa Warga Miskin Asal Jember: Tak Pernah Tersentuh Bantuan hingga Harus Sarapan Biji Kluwih dan Jual Perabotan Hanya untuk Menyambung Hidup

By Arif Budhi Suryanto, Jumat, 24 April 2020 | 14:55 WIB

Triyata menunjukkan biji kluwih yang dipakai untuk sarapan demi menghemat beras

Sebab, anak pertamanya merupakan seorang difabel setelah satu matanya buta dalam kecelakaan kerja setahun yang lalu.

Baca Juga: Konflik Emosi Antar Tokoh Semakin Panas, Tim Produksi Sarankan yang Nonton A World of The Marriage Hanya yang Usia 19 Tahun Ke Atas Aja!

Kemudian, anak keduanya hanya bekerja sebagai tukang tambal ban.

"Itu pun ikut orang dan hanya bekerja jika dipanggil," terang Triyata.

Lalu, anak ketiganya masih duduk di bangku kelas 2 SMP.

Baca Juga: Baru Buat YouTube, Yuni Shara: Gak Mau Buat yang Disetting!  

Suami dari Triyata sendiri masih ada dan sekarang sedang bekerja di Pulau Kalimantan.

Namun, suaminya itu hanya mengirimkan uang Rp 500 ribu sebulan yang hanya cukup untuk membayar biaya sekolah si bungsu.

Sarapan Biji Kluwih

Baca Juga: Ustaz Solmed Punya Cara Tersendiri Didik Anak Soal Virus Corona: Menakutkan dan Mematikan

Semenjak perekonomiannya semakin terpuruk, Triyata harus memutar otak untuk dapat menyambung hidup.

Dengan cara berbicara yang tersendat karena stroke, Triyata bercerita kalau beberapa hari terakhir harus sarapan biji kluwih yang oleh warga sekitar disebut kolor.

Biji kluwih tersebut ia rebus sebagai pengganti pengganti nasi.

Baca Juga: Sambut Ramadhan 2020, Ayu Ting Ting Pamer Foto Lawas Mengenakan Hijab: Marhaban Ya Ramadhan..

"Dua hari sarapan isi kolor," ujarnya sambil menitihkan air mata.