Find Us On Social Media :

Bukan Kardus Berisi Sampah, Crazy Rich Surabaya Ini Membagikan Kardus Mie Instan Berisi Uang Jutaan Rupiah dan Sembako: Mau Dibilang Riya, Silahkan!

By Devi Agustiana, Rabu, 6 Mei 2020 | 13:14 WIB

Tom Liwafa saat membagikan uang tunai dan sembako.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Saat masa-masa sulit seperti ini memang sudah selayaknya kita saling tolong-menolong.

Milsanya dengan memberikan bantuan untuk warga kurang mampu atau mengumpulkan donasi untuk dibagikan.

Kini, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan dua pria menaiki mobil Porsche membagikan kardus berisi uang jutaan rupiah dan mi instan ke sejumlah warga yang ditemui di jalan.

Baca Juga: Viral Ferdian Paleka! Ini Sederet YouTuber yang Kerap Buat Konten Prank, Ada yang Memiliki 7.9 Juta Subscriber!

Diketahui bahwa salah satu pria tersebut bernama Tom Liwafa, seorang pengusaha muda asal Surabaya yang kerap dijuluki "Crazy Rich Surabaya".

Dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, @tomliwafa, Tom terlihat memasukkan lembaran uang Rp 100.000 ke beberapa kardus.

Selain uang, juga terdapat mi instan dan beras 5 kilogram.

Baca Juga: Murka Lihat Konten Prank Waria Youtuber Ferdian Paleka, Anji Manji Naik Pitam: Saya Geram Sekali! Jangan Merugikan Orang Lain!

Tom bersama temannya kemudian menaiki Porsche dan berkeliling memberikan kardus berisi uang, mie instan, dan beras ke sejumlah warga yang ditemui di jalan.

Di video itu, Tom terlihat membagikan bantuan ke warga yang tidur di jalanan, penjual sate, petugas kebersihan, bahkan tukang becak.

Tampak rasa syukur dari wajah seluruh warga yang menerima bantuan dari Tom.

Baca Juga: Heboh Prank Tak Manusiawi Youtuber Ferdian Paleka, Kemal Palevi Berikan Alasan Mengapa Konten ‘Sampah’ Sangat Laku

Bahkan ada yang sujud syukur.

"Menanggapi video yang lagi viral itu, kita buktikan bahwa kita yang muda-muda ini yang biasanya bikin konten juga.”

“Di Indonesia itu banyak orang yang lebih baik. Jangan kita terfokus pada hal-hal yang bersifat to***.“

“Orang-orang ngasih donasi malah dikasih sampah, itu orang gila," kata Tom dalam videonya.

Baca Juga: Kecam Kelakuan Ferdian Paleka, Kirana Larasati Ajak Followernya Bekukan Akun sang Youtuber : Menjijikkan, kok Bisa-Bisanya Manusia Tidak Punya Hati!

Saat dikonfirmasi, Tom mengatakan, video donasi uang dalam kardus mi itu dibuat untuk menanggapi konten video YouTuber Ferdian Paleka yang viral belakangan ini.

Diketahui, Ferdian melakukan prank dengan memberikan kardus berisi sampah kepada bebepa waria di jalan.

Video itu dibuat pada Senin (4/5/2020) malam, di mana Tom dan temannya berkeliling ke sejumlah jalan protokol di Surabaya.

Baca Juga: Muak dengan Kelakukan Youtuber yang Bagi Sembako Berisi Sampah untuk Waria, Vicky Nitinegoro Ikut Murka hingga Kecam Aksi Ferdian Paleka  

"Itu kemarin, memang kan sebenarnya untuk merespons salah satu YouTuber di Bandung (Ferdian Paleka).

Itu kan menurut saya kurang bagus. Makanya saya merespons dengan cara yang positiflah kalau bisa," ujar Tom saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

"Bagi-bagi tetap menggunakan kardus Indomie, tapi di Indomie-nya saya kasih uang. Jadi selain berisi Indomie, di dalam kardus ada uangnya Rp 1,5 juta," kata Tom menambahkan.

Baca Juga: Kecam Kelakuan Ferdian Paleka, Kirana Larasati Ajak Followernya Bekukan Akun sang Youtuber : Menjijikkan, kok Bisa-Bisanya Manusia Tidak Punya Hati!

Di sisi lain, pria berusia 29 tahun ini mengaku senang bisa berbagi kepada masyarakat kurang mampu.

Sebab, sebelum dirinya sukses sebagai pengusaha seperti saat ini, Tom pernah merasakan hidup penuh kekurangan.

Bukan pertama kali bantuan kepada warga terdampak Covid-19 bukan kali pertama ia lakukan.

Kata pengusaha asal Surabaya itu, setidaknya sudah 10 kali ia menyalurkan bantuan berupa sembako dan uang tunai kepada warga kurang mampu di Surabaya.

"Memang saya senang bagi-bagi. Pemberian bantuan ini bukan kali pertama ya, saya sudah beberapa kali memberikan bantuan. Mungkin sudah hampir 10 kali. Di masa pandemi Covid-19 ini memang saya lumayan sering berbagi," ujar Tom.

Baca Juga: Tak Manusiawi! Youtuber Ferdian Paleka Tak Hanya Beri Dus Berisi Sampah dan Batu-bata Tapi Juga Taoge Busuk, Sang Korban Merasa Terluka: Pas Ngebuka Kaget, Sedih dan Marah!

"Sebenarnya enggak (satu kardus berisi uang). Jadi di satu kardusnya itu selain mi instan, ada uang Rp 1,5 juta, sedikit kok. Kalau misal (satu kardus) semua (berisi uang) banyak sekali. Saya enggak mau bohong juga," ujar Tom menambahkan.

Tom mengatakan, selain memberikan bantuan kepada warga, ia juga memberikan bantuan kepada tenaga medis di Surabaya.

Bantuan itu berupa alat pelindung diri (APD) yang disalurkan melalui Pemerintah Kota Surabaya dan diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Tom mengatakan, saat ini fokusnya dialihkan untuk membantu warga kurang mampu.

Baca Juga: Curhat Perihal Rasa Trauma dan Kesedihannya yang Selalu Gagal dalam Berumah Tangga, Nikita Mirzani: Niki Paling Nggak Bisa Lihat Keluarga Utuh

Keuntungan dari bisnis yang ia geluti sengaja disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan.

"(Pemberian donasi) akan terus berlanjut sampai corona selesai. Kalau corona selesai, ya sudah saya nanti fokus ke bisnis. Sekarang tetap fokus ke bisnis, cuma memang menurut saya marketing sekarang itu biayanya bukan lagi untuk bikin-bikin baliho atau pamflet, tapi lebih baik disumbang-sumbangkan saja," kata dia.

Apalagi, menurut dia warga yang menerima bantuan darinya mengaku tidak memiliki cukup uang, bahkan untuk sekadar makan.

Baca Juga: Detik-detik Meninggalnya Didi Kempot Diungkapkan Sang Asisten: Teriak-teriak Sambil Allahu Akbar...

Tom berharap apa yang dilakukannya bisa menginspirasi orang banyak untuk berbuat lebih baik, terutama kepada warga yang memang membutuhkan.

"Semoga masyarakat yang melihat, netizen yang melihat itu mungkin bisa terinspirasi. Soalnya kan kayak kita ngomong, kita lihat di YouTube, lihat di TV, orang makan itu kan kadang-kadang kita ikut lapar. Semoga dengan melihat video saya, orang-orang juga ikut tergerak hatinya untuk membantu juga," tutur Tom Liwafa.

(*)