Find Us On Social Media :

Jangan Langsung Meyimpulkan Alzheimer, Coba Terapkan 5 Tips Ini Jika Kamu Termasuk Orang Pelupa!

By Devi Agustiana, Kamis, 4 Juni 2020 | 15:33 WIB

Ilustrasi. Lupa jadwal rapat kerap kali terjadi ketika kamu tidak menuliskannya di catatan harian.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Kita semua pernah mengalami lupa dimana menaruh sebuah barang, bukan?

Ketika 5 menit lagi akan bertemu seseorang di sebuah pesta, kemudian kamu mendadak lupa namanya.

Ataukah mungkin kamu pernah keluar dari supermarket, kemudian lupa posisi di mana memarkir kendaraan?

Baca Juga: Makin Disukai di Korea Selatan, Dita Karang Berharap Bisa Bertemu IU hingga Jadi Bintang Tamu Knowing Brothers!

Tidak perlu panik, banyak orang juga megalami hal tersebut.

Namun yang jadi masalah, apakah kondisi ini masih normal?

Hal-hal yang kamu pelajari baru-baru ini, seperti nama seseorang di sebuah pesta adalah yang paling sulit untuk diingat, karena mereka belum mengakar dalam pikiran.

Baca Juga: Pemerintah Tak Berangkatkan Jemaah Haji 2020, Zaskia Adya Mecca: Aku Agak Senang

Selain itu, otak memiliki begitu banyak ruang penyimpanan.

Maka kamu perlu membuat ruang untuk hal yang baru tersebut.

Nah, untuk melakukan itu, harus menghilangkan detail yang kurang penting, serta hal-hal yang tidak sering dihubungi.

Baca Juga: Pemerintah Tak Berangkatkan Jemaah Haji 2020, Zaskia Adya Mecca: Aku Agak Senang

Penyebab kamu lupa di mana meletakkan sesuatu atau janji bertemu yang sebenarnya sudah terjadwal, sebagian besar terjadi karena kamu tidak memperhatikan sejak awal.

Mungkin ketika situasi berkenalan kamu fokus untuk tidak menumpahkan segelas minuman daripada mengetahui nama orang baru itu.

 

Bisa juga terlalu fokus memikirkan daftar belanjaan, daripada memikirkan di mana memarkirkan mobil.

Sebenarnya kamu juga cenderung melupakan hal-hal ketika lelah, sakit, atau stres.

Nah, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan daya ingat setiap hari.

  1. Terorganisir

Simpan barang-barang yang sering salah tempat di sebuah space yang sama, agar kedepan mereka tidak cenderung hilang.

Pasang pengait kunci dan tempat untuk mengisi daya ponsel, sehingga tempat-tempat khusus tersebut tersedia khusus.

  1. Menulis

Ketika ingin mengecek jadwal, nomor telepon, dan ulang tahun, letakkan pulpen di atas kertas yang mudah dijangkau.

Bahkan jika tidak melihat catatan tersebut, tindakan menulis ini dapat membantu mengingat tentang barang yang pernah tulis.

  1. Melihat jadwal kalender

Gunakan buku tanggal atau kalender dinding, kemudian tulis rapat, janji temu, acara keluarga, dan yang lainnya

Lihatlah jadwal hari berikutnya sebelum tidur untuk menjaga acara tetap segar di ingatan.

  1. Buat kode sendiri

Buat kata sandi atau kode yang tidak akan pernah kamu lupakan dengan menggunakan akronim.

Munculkan kalimat atau frasa yang mudah diingat.

Misalnya, kamu dapat menggunakan tahun yang menjadi kemenangan tim olahraga favorit: SSSBC14 dapat mewakili Seattle Seahawks Super Bowl Champions pada 2014.

Ini berarti, kamu akan mengingatnya, tetapi tidak mudah bagi orang lain untuk mengetahuinya.

Langkah ini akan aman, bukan?

  1. Belajar

Lakukan sesuatu untuk mengasah otak, pelajari bahasa baru, diskusikan buku dengan teman-teman, atau selesailan teka-teki silang.

Gaya Hidup dan Memori

Gaya hidup pasti memengaruhi memori.

Jika kolesterol, tekanan darah, dan gula darah terlalu tinggi, pembuluh darah di dalam dan sekitar otak bisa tersumbat atau rusak.

Sebuah studi Harvard menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak lemak jenuh (ditemukan dalam daging dan produk susu) melakukan tes memori lebih buruk daripada mereka yang makan lebih sedikit.

Baca Juga: Pergoki Seorang Ayah Cabuli Anak Kandung Berkali-kali, Tetangga Berbondong-bondong Mengamuk Pelaku Tanpa Ampun!

Jika kamu mencoba membuat pilihan makanan yang lebih baik, pertimbangkan diet Mediterania.

Cara makan ini menampilkan ikan kaya omega-3, minyak zaitun yang menyehatkan jantung, dan banyak produk segar mampu melindungi pemikiran dan daya ingat.

Selanjutnya, latihan rutin.

Baca Juga: Dimintai Tolong untuk Lakukan Rapid Test, Koordinator Lapangan Gugus Tugas Covid-19 Mamuju Justru Dianiaya Keluarga Pasien yang Kabur

Hal tersebut akan meningkatkan aliran darah ke otak.

Kamu harus melakukannya 30 menit setiap hari.

Kemudian, kamu perlu tidur teratur, yang akan membantu otak mengarsipkan memori sehingga dapat mengaksesnya nanti.

Baca Juga: Sang Kekasih Mendekam Berbulan-Bulan di Balik Jeruji Besi, Abash Obati Rindu ke Lucinta Luna dengan Cara Ini: Seminggu Paling Cuma Sekali

Jika kamu merokok, berhentilah.

Keran hal tersebut bisa merusak pembuluh darah.

Memori dan Penuaan

Memori memang tampak semakin buruk selama bertahun-tahun.

Kamu perlahan-lahan mulai kehilangan sel-sel otak mulai usia 20-an, dan bahan kimia tertentu yang dibutuhkan sel-sel ini juga menurun.

Masuk akal bahwa ingatan akan lebih tajam pada usia 25 tahun daripada usia 55 atau 75 tahun.

Baca Juga: Ditinggal Pas Lagi Sayang-Sayangnya? Mungkin 1 dari 6 Alasan Ghosting Ini Penyebabnya

Perubahan memori utama tidak selalu menandakan penyakit Alzheimer.

Mereka dapat disebabkan oleh stroke, cedera kepala, kekurangan vitamin dalam diet, atau masalah tidur.

Bahkan mungkin merupakan efek samping dari salah satu obat yang digunakan.

Baca Juga: Nelangsa Hidup Keras di Ciputat, Seorang Tuna Wisma Dihajar Massa Setelah Kepergok Curi Susu Seharga Rp 85 Ribu di Minimarket, Polisi Sampai Iba: Kalau Saya di Situ Mah, Saya Ajak Makan di Warteg...

Jika ragu, temuilah dokter untuk mengatasinya.

Jika setiap hari kamu lupa tempat parker, bahkan lupa dimana kamu tinggal, harus konsultasikan dengan dokter.

Periklasalah apakah keluarga atau teman memberi tahu bahwa kamu tidak kenal seseorang, padahal orang itu sangat dekat dengan kamu.

Baca Juga: Tak Kunjung Debut, Mantan Kontestan Produce 48 Go Yoo Jin Menyerah Jadi Trainee Idol K-Pop: Setiap Hari Begitu Menyakitkan!

Hal tersebut pun sama, jika kamu tinggal dengan seseorang yang kepribadiannya telah berubah atau tampaknya bingung, tidak yakin di mana dia, wajib mengajaknya konsultasi ke dokter.

(*)