Find Us On Social Media :

Awas! Tidak Bisa Kentut Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini, Bisa Sampai Membuat Dinding Usus Bolong

By Devi Agustiana, Kamis, 11 Juni 2020 | 19:52 WIB

Ilustrasi. Ketika seseorang mengalami susah kentut, gas akan tertahan di saluran pencernaan sehingga perut jadi terasa begah dan tidak nyaman.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID –  Buang angin atau yang biasa disebut kentut seringkali dianggap sebagai hal memalukan karena bau yang ditimbulkan.

Padahal kentut adalah bagian dari proses membuang kelebihan gas dari sistem pencernaan.

Kentut adalah kebutuhan fisiologis, di mana tubuh memang perlu untuk melepaskan semua gas usus yang terbentuk dari pencernaan makanan.

Baca Juga: Bongkar Kedok Mbah Mijan yang Kerap Prediksi Nasib para Artis, Nikita Mirzani Tuding Ramalan sang Paranormal Cuma Pepesan Kosong: Elo Mah Ikut-ikutan Aja!

Gas ini dapat ditemukan di seluruh organ pencernaan termasuk lambung, usus kecil, usus besar dan rektum.

Nah, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang susah atau tidak bisa kentut.

Akibat gas yang tertahan di saluran pencernaan, perut jadi terasa begah dan tidak nyaman.

Baca Juga: Berseteru dengan Ibunya Sendiri, Azriel Hermansyah Nampak Sembab saat Dipergoki Ashanty Sembari Tutup Matanya dengan Selimut

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, berikut kemungkinan tidak bisa kentut bisa menjadi gejala penyakit apa saja.

Sembelit

Sembelit atau konstipasi merupakan penyebab umum seseorang tidak bisa kentut.

Dukutip Web MD, gas pada kentut bisa terbentuk di usus besar saat bakteri mencerna karbohidrat dalam kotoran.

Dalam kondisi sembelit, gas kentut tersebut jadi susah melewati usus besar.

Kondisi ini rentan bikin penderitanya kembung dan merasa tidak nyaman.

Baca Juga: Mengerikan! Konsumsi 2 Gelas Bubble Tea Setiap Hari Selama Sebulan, Gadis Ini Mendadak Koma Diabetes

Cara agar lebih mudah kentut saat sembelit sebenarnya bisa diatasi dengan obat-obatan dari dokter.

Selain itu, kamu juga bisa mengikuti diet makanan tertentu seperti susu, kacang-kacangan, dan buah-buahan yang bisa meningkatkan produksi gas di perut.

Di antaranya apel, aprikot, kacang polong, kedelai, kembang kol, bawang putih, eks krim, susu, buah pir, serta gandum.

Baca Juga: Kebiasaan Baru saat Perjalanan Meskipun Pandemi Corona Berakhir, Diprediksi Musim Liburan Justru Lebih Panjang

Saat sembelit, hindari makanan yang bisa memberikan bahan bakar bagi bakteri di perut tersebut.

Namun, jangan lupakan asupan serat agar kelancaran pencernaan tetap terjaga.

Kamu juga disarankan untuk mengonsumsi jahe.

Baca Juga: Arsitek Ini Ungkap 3 Rahasia Membangun Rumah Nyaman dan Sehat di Tengah Pandemi Corona, Ternyata Harus Membuat Kamar Mandi Kecil di Luar

Rempah ini dapat mempercepat pergerakan makanan melalui usus.

Sehingga, bisa meredakan kembung.

Usus buntu

Dikutip dari Everyday Health, sakit perut sebelah kanan merupakan salah satu gejala usus buntu yang paling umum.

Tak hanya sakit perut sebelah kanan, penderita radang usus buntu (apendisitis) juga mengalami susah atau tidak bisa kentut.

Selain tanda-tanda di atas, gejala usus buntu yang lain di antaranya sembelit, muntah, dan demam.

Baca Juga: Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah TVRI untuk SMP Sederajat, Tayang 11 Juni 2020: Matematika Mantul Kesebangunan

Radang usus buntu kerap menyerang remaja atau orang berusia 20 tahunan.

Namun, tidak menutup kemungkinan penyakit ini diidap orang berusia mapan atau kalangan lanjut usia.

Radang usus buntu perlu mendapat penanganan medis sebelum pecah agar tidak menimbulkan komplikasi kesehatan serius.

Ileus

Melansir Healthline, ileus adalah kondisi saat pergerakan di usus minim, sehingga makanan jadi menumpuk di usus.

Kondisi ini bisa terjadi saat ada masalah otot atau saraf yang terhubung dengan usus.

Ileus dapat menyebabkan makanan, cairan, dan gas di usus tersumbat.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Peracik Bumbu Indomie Goreng yang Legendaris, Nunuk Nuraini Ungkap Alasan Mengapa Jarang Terekspos

Gejala ileus di antaranya tidak bisa kentut, sakit perut, kehilangan nafsu makan, sembelit, perut bengkak, mual, dan muntah.

Ileus jamak dialami orang yang baru dioperasi, karena efek samping penggunaan obat tertentu. 

Namun, ada juga ileus yang disebabkan penyakit seperti kanker usus, penyakit autoimun crohn, parkinson, dan intususepsi.

Baca Juga: Bukan Soal Mistis, Akhirnya Terkuak Alasan Lathi Challenge Viral di Tanah Air, Psikolog: Maknanya Dalam Bagi Masyarakat Indonesia

Kondisi medis tertentu seperti ketidakseimbangan elektrolit, trauma usus, penurunan berat badan dengan cepat, dan penuaan juga bisa memicu ileus.

Lebih lanjut, Ileus tak boleh diabaikan.

Tanpa perawatan, ileus bisa membuat dinding usus berlubang.

Baca Juga: Cukur Rambut Suami saat Pandemi Virus Corona, Preity Zinta: Ini Dapat Menghancurkan Pernikahanku!

Kondisi ini rentan menyebabkan isi usus yang banyak mengandung bakteri bocor ke bagian tubuh lainnya.

Jika mengalami gejala ileus, lebih baik kamu segera mendapatkan perawatan medis.

(*)