Find Us On Social Media :

Wabah Covid-19 Belum Usai, Warga Gorontalo Sudah Dihebohkan Kembali dengan Antraks, 6 Warga Terpapar Usai Santap Daging Sapi Sekarat yang Diperjualbelikan!

By Arif Budhi Suryanto, Jumat, 12 Juni 2020 | 10:55 WIB

Ilustrasi jual beli daging sapi

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Di tengah wabah virus Covid-19 yang tiap hari kasusnya makin meningkat, warga Gorontalo justru kembali dihebohkan dengan penyakit antraks.

Penyakit yang pertama kali tercatat dan berkembang di Gorontalo pada 2016 silam itu kembali merebak di Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat.

"Pada 2017 hanya Kabupaten Gorontalo, 2018 nihil kasus, 2019 dan 2020 daerah yang menjadi lumbung ternak sapi terbesar itu kembali terserang antraks," terang Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Irma Cahyani Ranti.

Baca Juga: Ogah Pusing Soal Rumor Asmara Suaminya dengan Syahrini, Istri Haji Isam yang Jadi Teman Dekat Krisdayanti Malah Kepergok Bawa Tas Seharga Rumah: 'Yang Punya Batu Licin dan Sekitarnya'

Melansir dari Kompas.com, sudah ada sebanyak 6 orang warga Desa Daena yang dikonfirmasi terpapar penyakit antraks.

"Berdasarkan hasil survailans Dinas Kesehatran Kabupaten Gorontalo, keenam orang yang tinggal di Dusun marisa ini mengalami luka di bagian tubuh, tangan, wajah, kaki, dan perut," lanjut Irma.

Mereka terpapar virus antrak setelah mengonsumsi daging sapi yang sekarat yang oleh pihak peternak langsung disembelih dan diperjualbelikan.

"Saat itu sapi tiba-tiba roboh. Karena sudah sekarat langsung disembelih,"

"Ada yang dijual, ada yang sekedar dibagi ke tetangga. Mereka tidak sampai menjual daging ini ke pasar, hanya di seputaran Desa Daenaa," terang Irma.

Namun, karena dari laporan diketahui ternak sapi ini disembelih dan diperjualbelikan sejak 21 Mei 2020 lalu, maka jumlah orang yang mengonsumsinya sudah tidak bisa diidentifikasi.

Baca Juga: Biasa Hambur-Hamburkan Uang untuk Barang Mahal, Nagita Slavina Ketahuan Pakai Anting-Anting Seharga Tak Lebih dari 60 Ribu, Netizen Malah Tak Percaya: Itu Beneran?

Labih lanjut, kasus antraks di Desa Daenaa meliputi 9 ekor sapi dan 1 kambing yang sakit lalu mati.

Dari 9 ekor sapi ini, 7 di antaranya sempat dikonsumsi dan diperjualbelikan.

Sementara itu, peredaran 2 ekor sapi lainnya berhasil dicegah Puskesmas Kecamatan Limboto Barat.

Irma pun mengaku perlu adanya penyelidikan epidemiologi untuk melakukan verifikasi lapangan serta respon cepat terkait laporan kasus suspek antraks agar dapat mencegah peningkatan kasusnya.

*Kasus baru di Gorontalo*

Sebagai tambahan informasi, ada 24 kasus baru yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 di Gorontalo.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo Trianto Bialangi, Kamis (11/06/2020) malam.

"Dari 170 spesimen yang diperiksa Balai POM Gorontalo, 129 negatif termasuk 7 pasien lama. 41 spesimen positif, 17 pasien lama dan 24 pasien baru," terangnya seperti yang dikutip dari Antaranews.

Lebih lanjut, dua orang pasien yang dinyatakan positif adalah mereka yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit dengan keluhan batuk, mual, dan muntah.

(*)