Find Us On Social Media :

Hidup Berdua dengan Segala Keterbatasan, Kakek Berusia 80 Tahun Ini Tak Gentar Mengais Rezeki Demi Menafkahi dan Hidupi sang Istri yang Menderita Stroke

By Novia, Selasa, 23 Juni 2020 | 14:50 WIB

Hidup Berdua dengan Segala Keterbatasan, Kakek Berusia 80 Tahun Ini Tak Gentar Mengais Rezeki Demi Menafkahi dan Hidupi sang Istri yang Menderita Stroke

"Untuk jualan ini semana sempat saya jalan. Kadang saya pulang naik becak, itu kalau kaki sudah kumat tidak tahan lagi. Daripada saya pingsan di tengah jalan, bagus saya naik becak saja," ungkapnya.

Baca Juga: Minta Es Krim Tak Dituruti, Dua Bocah Ditemukan Tewas Mengenaskan di dalam Parit, Diduga Dibunuh Ayah Tirinya, Ayah Kandung Korban: Sangat Kesal, Penasaran, Pengin Lihat Wajah Pelakunya!

Sementara itu, sang istri yang tinggal di sebuah rumah yang berada di Jalan Sidomulyo, Gang Kemuning, Pasar IX Tembung, Kecamatan Percutseituan hanya bisa terkulai lemas di dalam nya.

"Kondisi istri saya belum baik-baik ini. Berobat sana-sini akhirnya habis duit. Hampir saja kami menjual rumah. Kalau itu dijual, kemanalah kami harus tinggal. Sampai sekarang berobat jalan sajalah," ujar Muchtar.

Meskipun demikian, kakek Muchtar mengaku bersyukur dan berterimakasih lantaran adik iparnya kini turut membantunya sejak setahun terakhir.

Baca Juga: Dikasih Hati Minta Jantung, Nasib SPG Cantik di Surabaya Ini Berakhir di Balik Jeruji Besi Setelah Berulah Nakal dan Mencurangi Rekannya!

Sebelum istrinya terkulai lemah, Muchtar mengaku bahwa keduanya dulu berjualan bersama.

Sang istri disebutkan berdagang pecel dan keduamya menabung bersama untuk menjalankan umroh.

Namun sayang kini kondisi berubah dan seluruh tabungannya telah habis untuk berobat.

Baca Juga: Niat Hati Rayakan Ulang Tahun Penuh Kejutan dan Kebahagiaan, 3 Anggota Keluarga Ini Malah Tercebur ke Sumur Sedalam 12 Meter!

Mengutip dari Kompas, kisah nenek berusia senja yang masih giat bekerja juga terjadi di Tunggu Raya, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Namun sayang, nenek bernama Sartin atau yang akrab disapa Mbah Tomblok ini harus kehilangan semangat setelah sepeda yang digunakan untuk mencari nafkah hilang.

Sebelumnya di usianya yang senja memasuki 60 tahun, setiap pagi dia harus berkeliling kampung untuk berjualan sayur, sementara sore harinya menjajakan jagung rebus untuk mencari penghasilan tambahan.

Baca Juga: Lahirkan Bayi Tanpa Anus dan Tak Mampu Danai Biaya Operasi Hingga 50 Juta, Tangis Nelangsa Seorang Ibu di Simalungun: Tuhan dari Mana Aku Punya Uang Segitu, Makan Pun Kami Susah!

(*)