Find Us On Social Media :

Niatnya Pergi Berobat, Enam Warga di Papua Nugini Malah Terombang-ambing di Tengah Laut Selama Sepekan dan Bertahan Hidup dengan Makan Kelapa

By Novia, Selasa, 21 Juli 2020 | 15:05 WIB

Ilustrasi korban bernama Wayan Karda (52), nelayan asal Banjar Lebah, Purwakerti, Kecamatan Abang, seorang warga yang pernah terombang-ambing di tengah laut.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Hendak pergi berobat, warga Papua Nugini justru mengalami nasib nahas. 

Pasalnya Enam warga Papua Nugini yang berasal dari Pulau Wuvulu, Provinsi Manus dikabarkan terombang-ambing di tengah laut selama tujuh hari.

Setelah seminggu terombang-ambing di tengah laut, akhirnya mereka di selamatkan oleh nelayan asal Jayapura, Papua.

Baca Juga: Tak Sadar Jenazah yang Dikuburkan Merupakan Buah Hatinya yang Hilang, Seorang Ayah Berseloroh Nelangsa: Ternyata Anak Saya Sendiri!

Malensir informasi dari Kompas pada Selasa (21/7/2020), enam warga tersebut dikabarkan berada sekitar 60 mil dari lautan Jayapura.

Hal ini juga telah dibenarkan oleh Kepala Biro Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov Papua, Suzana Wanggai.

"Memang benar Minggu (19/7/2020), nelayan menemukan satu perahu tanpa mesin berisi enam warga Papua Nugini dan saat ini sudah diserahkan ke Imigrasi Jayapura," ungkapnya.

Baca Juga: Jerit Ampun dan Teriakan Istri Tak Dihiraukan, Suami di Cengkareng Kekeh Aniaya Korban Secara Brutal Gegara Ikan Asin yang Dimasak Tak Kunjung Matang!

Suzana juga menjelaskan bahwa enam warga Papua Nugini itu mengaku telah terombang-ambing di tengah laut selama satu minggu.

Menurut Suzana, enam warga Papua Nugini itu mengaku hendak berobat ke Vanimo, Papua Nugini menggunakan kapal.

Namun, dikarenakan lokasi yang hendak dituju untuk berobat ternyata ditutup.

Baca Juga: Buang Jasad Anak Tirinya ke Kali Setelah Disiksa Secara Keji, Pria Ini Kembali Ancam Istrinya hingga Tak Berani Pulang dan Stres!

Akhirnya, mereka memutuskan berlayar ke Wewak, Papua Nugini.

Hanya saja saat perjalanan, mesin perahu yang digunakan mereka dikabarkan terjatuh.

Alhasil, enam warga itu hanya terombang-ambing dengan kapal tanpa mesin di tengah lautan.

Baca Juga: Buang Jasad Anak Tirinya ke Kali Setelah Disiksa Secara Keji, Pelaku Kembali Ancam Istrinya Hingga Tak Berani Pulang dan Stres!

"Selama di laut lepas mereka hanya mengkonsumsi kelapa yang dibawanya," kata Suzana.

Seminggu terombang-ambing, mereka rupanya telah berada di Jayapura.

Beruntung, ada nelayan yang membawa mereka ke Pos Polair Polresta Jayapura Kota yang berlokasi di tempat pelelangan ikan (TPI).

Baca Juga: Hendak Selamatkan Sang Buah Hati yang Terlibat Cekcok dan Ditikam Tetangganya, Ibu Rio Pambudi Justru Dihalangi oleh Istri Tersangka!

Kini, Suzana dan pihaknya masih berkoordinasi dengan Imigrasi, Konjen Papua Nugini di Jayapura, dan KKP untuk memeriksa kesehatan enam orang tersebut.

Suzana pun belum tahu kapan enam warga Papua Nugini itu akan dikembalikan ke negara asalnya.

"Pulau Wevulu, secara geografi lebih dekat ke Vanimo atau Wewak dibanding ke Manus," tambah Suzana Wanggai.

Baca Juga: Batal Naik Pelaminan, Calon Pengantin di Palembang Tewas Dikeroyok Tetangga di Depan Rumah, Sang Ibu yang Berniat Menolong Malah Ikut Dipiting!

Sementara itu melansir dari TribunBali.com, kejadian serupa juga pernah dialami oleh Wayan Karda (52).

Nelayan asal Banjar Lebah, Purwakerti, Kecamatan Abang, ditemukan terombang-ambing di tengah perairan Karangasem, Bali.

Beruntung Wayang akhirnya diselamatkan oleh Koordinator Pos SAR Karangasem, Gusti Ngurah Eka Widnyana.

Baca Juga: Penghuninya Tewas Digorok sang Anak, Rumah Fatimah yang Kini Kosong Sering Terdengar Suara Ganjil Tiap Pukul 11 Malam, Warga Aceh Utara Sampai Dibikin Merinding Ketakutan!

Ia mengaku pertama kali menemukan korban saat mencari ikan di sekitar Perairan Batu Tangga, Seraya Timur, Karangasem.

"Korban serta jukungnya terombang-ambing di tengah laut. Kemudian pukul 04.30 WITA. Korban ditemukan dan ditarik ke darat oleh seorang nelayan atas nama Wayan Sulatra dari Pengalon, Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, dalam kondisi selamat," jelas Gusti Ngurah Eka Widnyana.

(*)