Akibat hal tersebut, Denada juga mengaku sudah banyak menjual aset dan rumahnya yang berada di Indoesia untuk terus menjalankan roda kehidupan.
"Betul-betul membuat segala macam pekerjaan kita dan kita mencari nafkah jadi susah gitu ya," ujarnya.
Kecemasan, Denda ini semakin menjadi-jadi saat musibah pandemi tak jua berakhir.
"Tapi, yang lebih beratnya lagi kita gak tau sampai kapan ini akan terus berjalan," ujarnya.
"Kapan kita bisa cari nafkah lagi dengan baik, kerja lagi dengan normal gitu," imbuhnya.
Tujuh bulan tinggal di Singapura dan tak bisa bolak-balik ke Indonesia akibat lockdown, Denada mengaku telah kehilangan nafkah utamanya.
"Seperti yang kita tahu pekerjaanku mainly yang mendatangkan masukan utamanya itu adalah dari pekerjaanku entertainer di Indonesia," ujarnya.
"Itu berarti adalah pekerjaan off airku, TV-ku, yang membuat roda kehidupan kami ini bener-bener berputar gitu," imbuhnya.
Meskipun sudah kehilangan banyak pekerjaan di dunia entertain, Denada masih bersyukur.